Jokowi Singgung Lagi CAD, Impornya Kegedean!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
30 October 2019 16:26
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung permasalahan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD
Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna (BPMI Setpres/Laily Rachev)
Jakarta, CNBC Indonesia - Untuk kesekian kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung permasalahan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang selama ini membuat ekonomi Indonesia rentan.

Jokowi kembali mengungkit masalah CAD saat memberikan arahan dalam rapat terbatas bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju dengan topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Ini bukan kali pertama Jokowi menyinggung persoalan CAD. Dalam beberapa bulan terakhir, kepala negara memang sudah menaruh perhatian serius atas masalah ini dengan membawa ke rapat tingkat tinggi.

Meski demikian, Jokowi sampai sekarang tak ragu mengakui bahwa Indonesia masih ketergantungan dengan barang-barang impor, khususnya Bahan Bakar Minyak (BBM) yang selama ini menjadi biang kerok CAD.

Jokowi Singgung Lagi CAD, Impornya Kegedean!Foto: Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna (BPMI Setpres/Laily Rachev)


"Petrokimia itu impornya gede sekali, padahal kita miliki potensi besar dalam pembangunan kawasan ini. Ya kita tetapkan saja Tuban itu yang PTPI," kata Jokowi, Rabu (30/10/2019).

"Jadi keluaran dari sama sudah jadi barang-barang, produksi-produksi yang kita tidak perlu impor, termasuk di dalamnya akan kita kerahkan untuk B30, B50, dan B100," jelasnya.

Jokowi lantas meminta jajaran menterinya untuk berupaya menarik investasi di sektor manufaktur untuk mengatasi persoalan membludaknya barang-barang impor yang selama ini menekan CAD.

"Tolong dilihat barang-barang yang masih kita impor ini agar dicarikan industri yang bisa memproduksi ini sehingga subtitusi barang-barang impor itu bisa kita lakukan," jelasnya.

"Termasuk di dalamnya kaya petrokimia, kilang minyak juga saya kira bisa. Tolong ini betul-betul dikawal agar kita bisa segera kejar defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan," tegasnya.

Jokowi meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama jajaran di bawah koordinasinya untuk berupaya menekan angka CAD maupun defisit neraca perdagangan.

"Bahwa peningkatan investasi terus bisa kita lakukan dan dalam saat bersamaan kita juga bisa mengurangi ketergantungan pada barang impor khususnya impor BBM yang sangat memberikan dampak yang sangat besar," katanya.

"Dan juga menekankan kembali peningkatan lifting atau produksi minyak sehingga implementasi dari kebijakan energi baru terbarukan juga harus dipercepat, terutama percepatan mandatori B20 menjadi B30, nanti lompat ke B50 dan B100,"


(dru) Next Article CAD Menipis, Jangan Bangga Dulu Plis!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular