
Internasional
Celana Dalam Al-Baghdadi, AS & Kematian Pemimpin ISIS
Sefti Oktarianisa & Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
30 October 2019 06:00

Jakarta, CNBC Indonesia -Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dinyatakan tewas bunuh diri, setelah terkepung tentara Amerika Serikat di Suriah.
Menurut Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Baghdadi meledakkan diri bersama putranya di sebuah terowongan, Sabtu (26/10/2019) tengah malam waktu setempat.
Dalam konferensi pers-nya Trump meyakini bahwa benar yang tewas adalah lelaki berusia 47 tahun itu. Pasalnya banyak pihak menyatakan keraguan mengingat Baghdadi kerap kali dikabarkan mati dalam beragam pemberitaan.
Trump bahkan mengatakan akan merilis foto detik-detik penyerbuan tentara AS. Ini dilakukan untuk memperkuat argumennya kalau pemimpin ISIS asal Irak itu, benar-benar sudah mati.
Namun tahukah Anda, bagaimana cara AS dan sekutunya menemukan tempat persembunyian Baghdadi?
Ternyata persembunyian bos ISIS itu dapat diketahui setelah seorang mata-mata mencuri celana dalam pria ini. Dari celana dalam ini didapatkan kesamaan DNA, bahwa yang bersembunyi itu adalah benar Baghdadi.
Fakta ini akhirnya mendasari AS melakukan penyerangan. Hal tersebut dijelaskan seorang penasehat senior kelompok Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) bernama Polat Can dalam Twitternya.
"Sumber kami, yang sangat mampu menjangkau Baghdadi, membawa celana dalamnya untuk melakukan tes DNA dan membuat kami yakin (100%) bahwa pria yang tengah dipertanyakan itu adalah Baghdadi sendiri," tulisnya dilansir dari Reuters, Selasa (29/10/2019).
Ia mengatakan SDF telah bekerja sejak 15 Mei bersama CIA untuk mengecek keberadaan Baghdadi dan memastikan bahwa tokoh ISIS itu telah berpindah dari Deir al-Zor di Suriah Timur ke Idlib. Baghdadi kerap berpindah lokasi dari Jarablus, ketika operasi terjadi.
"Semua intel dan akses ke Bahgdadi termasuk identifikasi lokasi, adalah hasil dari kerjaan kami. Intelijen kami ikut andil dalam mengirimkan kordinat (lokasi).. membuat operasi ini sukses sampai menit terakhir," jelasnya lagi.
BERLANJUT KE HAL 2>>
Menurut Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Baghdadi meledakkan diri bersama putranya di sebuah terowongan, Sabtu (26/10/2019) tengah malam waktu setempat.
Dalam konferensi pers-nya Trump meyakini bahwa benar yang tewas adalah lelaki berusia 47 tahun itu. Pasalnya banyak pihak menyatakan keraguan mengingat Baghdadi kerap kali dikabarkan mati dalam beragam pemberitaan.
Trump bahkan mengatakan akan merilis foto detik-detik penyerbuan tentara AS. Ini dilakukan untuk memperkuat argumennya kalau pemimpin ISIS asal Irak itu, benar-benar sudah mati.
Namun tahukah Anda, bagaimana cara AS dan sekutunya menemukan tempat persembunyian Baghdadi?
Ternyata persembunyian bos ISIS itu dapat diketahui setelah seorang mata-mata mencuri celana dalam pria ini. Dari celana dalam ini didapatkan kesamaan DNA, bahwa yang bersembunyi itu adalah benar Baghdadi.
Fakta ini akhirnya mendasari AS melakukan penyerangan. Hal tersebut dijelaskan seorang penasehat senior kelompok Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) bernama Polat Can dalam Twitternya.
"Sumber kami, yang sangat mampu menjangkau Baghdadi, membawa celana dalamnya untuk melakukan tes DNA dan membuat kami yakin (100%) bahwa pria yang tengah dipertanyakan itu adalah Baghdadi sendiri," tulisnya dilansir dari Reuters, Selasa (29/10/2019).
Ia mengatakan SDF telah bekerja sejak 15 Mei bersama CIA untuk mengecek keberadaan Baghdadi dan memastikan bahwa tokoh ISIS itu telah berpindah dari Deir al-Zor di Suriah Timur ke Idlib. Baghdadi kerap berpindah lokasi dari Jarablus, ketika operasi terjadi.
"Semua intel dan akses ke Bahgdadi termasuk identifikasi lokasi, adalah hasil dari kerjaan kami. Intelijen kami ikut andil dalam mengirimkan kordinat (lokasi).. membuat operasi ini sukses sampai menit terakhir," jelasnya lagi.
BERLANJUT KE HAL 2>>
Next Page
Diburu Sejak 2010
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular