Menteri Edhy: Oposan yang Bergabung di Tim Ekonomi Jokowi

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 October 2019 07:03
Menteri Edhy: Oposan yang Bergabung di Tim Ekonomi Jokowi
Foto: Menteri KKP Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabinet Indonesia Maju resmi diumumkan dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu 23/10/19). Dalam dua hari sebelumnya banyak tokoh-tokoh merapat ke Istana Merdeka yang diproyeksikan akan menjadi menteri di periode kedua pemerintahan presiden Jokowi.

Dari banyak tokoh yang merapat, yang mencuri perhatian adalah Prabowo Subinato dan Edhy Prabowo dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Partai Gerindra merupakan oposisi, ketua umumnya, Prabowo Subianto, bertarung melawan Jokowi pada Pemilu Presiden (pilpres) 2014 dan 2019.


Dalam dua gelaran pilpres 2014, Prabowo kalah dari Jokowi, sehingga Partai Gerindra menjadi oposisi. Di tahun ini, hal yang sama terulang, tetapi yang berbeda, Partai Gerindra kini masuk lingkaran kekuasaan. Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, dan Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.

Nama Prabowo Subianto tentunya sudah tidak asing lagi, tapi nama Edhy Prabowo mungkin belum banyak yang tahu. Edhy Prawowo menjadi anggota DPR 2014-2019 dan menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, kehutanan, maritim/kelautan dan perikanan, serta pangan.



Pada periode 2009-2014, Edhy juga menjadi anggota DPR duduk di Komisi VI DPR-RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, BUMN, investasi, dan standarisasi nasional.

Pria 46 tahun ini lahir di Muara Enim, Sumatra Selatan, sempat mengenyam pendidikan AKABRI pada tahun 1991, tapi Edhy gagal lulus dari pendidikan menjadi perwira militer tersebut.

Kegagalan di kawah candradimuka tersebut membawa Edhy merantau ke Jakarta, yang pada akhirnya berkenalan dengan Prabowo Subianto. Oleh Prabowo, Edhy kemudian disekolahkan, dan semejak saat itu Edhy menjadi dekat dengan putra dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikoesoemo tersebut.

Edhy mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Prof. Moestopo Jakarta pada 1997, kemudian pendidikan magister di Swiss German University pada 2004. Edhy mulai terjun ke politik sejak Prabowo mendirikan Partai Gerindra, dan jabatan yang dipegang saat ini adalah Wakil Ketua Umum bidang pembangunan, pertanian, kehutanan, kelautan dan energi

Sepuluh tahun menjadi oposan bersama Partai Gerindra, Edhy Prabowo akhirnya masuk kekuasaan dengan menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Susi Pudjiastuti.

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Selama Kementerian Kelautan dan Perikanan dinahkodai Susi Pudjiastuti, produksi industri perikanan RI mengalami peningkatan. Langkah berani yang diambil Susi dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang melakukan penangkapan ilegal di wilayah laut Indonesia menjadi penyebab kenaikan produksi tersebut. 

Berdasarkan data dari Pusat Data, Statistika, dan Informasi KKP, total hasil perikanan tangkap dan perikanan budidaya di tahun 2014 tercatat sebesar 20,84 juta ton. Setelahnya dari tahun ke tahun, tingkat produksi terus mengalami peningkatan hingga mencapai 24,5 juta ton di tahun 2018. 



Jika melihat lebih ke belakang, sejak tahun 2012 tingkat produksi memang terus mengalami peningkatan. Detil data tersebut menunjukkan total hasil perikanan tangkap mencapai 6,72 juta ton di tahun 2018. Itu sudah naik 11,26% dibanding tangkapan tahun 2014 yang hanya 6,04 juta ton.

Selain itu, produksi perikanan budidaya mengalami peningkatan lebih pesat. Pada tahun 2014, produksi perikanan budidaya tercatat sekitar 14,36 juta ton, kemudian naik menjadi 17,24 juta ton atau meningkat 20,13% dalam 4 tahun. 

Sementara itu, dari sisi ekspor produk perikanan, pada tahun 2015 sempat mengalami kemerosotan, sebelum perlahan pulih dan di tahun 2018 berhasil melampaui catatan tahun 2014.



Data menunjukkan ekspor pada tahun 2014 mencapai US$ 4,64 miliar, kemudian anjlok 15,09% menjadi 3,94% setahun berselang. Di tahun-tahun berikutnya ekspor kembali membaik hingga tercatat sebesar US$ 4,68 miliar di tahun 2018. 

Produksi sudah meningkat, ekspor mulai membaik tetapi pertumbuhan ekonomi sektor perikanan belum mampu bangkit. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan pada periode 2011-2014 rata-rata pertumbuhan sektor perikanan RI mencapai 7,13%. Sementara pada periode 2015-2018 pertumbuhan hanya 6%, melambat dibandingkan 4 tahun sebelumnya. 



Edhy Prabowo kini menjadi nahkoda baru Kementerian Kelautan dan Perikanan, tentunya diharapkan bisa mempertahankan laju pertumbuhan produksi serta ekspor, serta melesatkan pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA 


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular