Bu Menkeu, Ini Harapan Pasar Modal untuk 5 Tahun ke Depan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 October 2019 20:10
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diteruskan dalam kepemimpinan Sri Mulyani di bidang keuangan Indonesia.
Foto: Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Lydia Kembaren)
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diteruskan dalam kepemimpinan Sri Mulyani di bidang keuangan Indonesia. Terutama dalam hal pendalaman pasar yakni literasi dan edukasi investasi di Indonesia dalam mendukung investasi.

Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pekerjaan rumah paling berat adalah menambah jumlah investor di dalam negeri. Lantaran jumlah investor yang sudah eksisting saat ini baru mencapai kurang lebih 1% dari total penduduk Indonesia.

"Pendalaman pasar masih banyak, artinya investor kita juga masih sangat kecil, total paling investor reksadana, saham, obligasi itu 2,3 juta-2,4 juta," kata Hoesen di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/10/2019).



Untuk menunjang penambahan jumlah investor ini, Hoesen juga menekankan penambahan jumlah emiten, agar sisi demand dan supply tetap sejalan.

"Karena kalau investornya bertambah tapi sahamnya itu-itu aja kan hukum pasar kalau permintaan lebih banyak dari supply pasti harga saham naik, tapi kalau kebalikannya, harga saham cenderung murah karena terlalu banyak saham," jelasnya.

Dia menilai, saat ini sudah banyak insentif yang sudah diberikan oleh pemerintah untuk mendukung pengembangan pasar keuangan. Sehingga ke depan, sektor ini tak boleh lagi 'manja' dengan terus mengharapkan adanya insentif agar pasar terus berkembang.


[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Sri Mulyani Bentuk Komite Audit PNS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular