Ini Permintaan Pengusaha Agar Kabinet Baru Bisa Lari Kencang

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 October 2019 19:35
Pengusaha memberi harapan agar kabinet baru bisa berlari kencang.
Foto: Menteri Kabinet Indonesia Maju Menteri Jokowi (Biro Pers RI)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku usah industri tekstil mengharapkan omnibus law segera terealisasi setelah pelantikan Kabinet Indonesia Maju, demi memperbaiki hubungan industrial dan menarik investasi asing. Pengusaha menilai perlu perubahan dalam undang-undang energi, agraria, dan ketenagakerjaan, agar kabinet baru bisa berlari kencang.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan adanya omnibus law memberikan kepastian bagi calon investor baik lokal maupun asing. Menurutnya meski pemerintah telah memberikan berbagai insentif perpajakan, omnibus law paling dinantikan oleh industri.

"Kita perlu perubahan agar pemerintah bisa berlari kencang. Perlu perubahan undang-undang energi, agraria dan ketenagakerjaan. Itu yang membuat kaki terbelenggu tidak bisa berlari kencang," kata Ade, Rabu (23/10/2019).

Khusus untuk energi, industri membutuhkan omnibus law terutama karena harga energi yang masih mahal dan membebani industri. Padahal energi menjadi salah satu komponen utama industri.

"Kalau harga energi mahal, industri harus menanggung mahal maka industri tidak tumbuh berkembang," katanya.

Ade mengaku wajah-wajah baru tim ekonomi terpilih cukup mengejutkan industri tekstil. Baik menteri perindustrian, menteri perdagangan diharapkan bisa bersinergi, dan bekerja dengan cepat.  



Kecepatan menurut Ade sangat berpengaruh dalam pertarungan sengit di pasar global. "Yang penting buat kami mereka pekerja keras mau tahu hal baru. Saya juga berharap mereka selalu meminta input dari berbagai sisi sehingga bisa menjadi bahan keputusan rasional ke depan," katanya.
 
Selain itu, diharapkan ada penguatan dan arah jelas industri 4.0. Ade juga mengharapkan Menperin Agus Gumiwang sudah familiar dengan industri tekstil selama masa jabatannya sebagai anggota dewan.

"Kan harus ada program restrukturisasi tentu. Untuk menuju ke sana, bagaimana pemerintah memfasilitasinya," kata Ade.
(hoi/hoi) Next Article Isu Reshuffle Panas Lagi, Jokowi Jawab Begini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular