
Prabowo Pernah Sentil Soal utang, Sri Mulyani Jawab Santai
Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
23 October 2019 19:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo telah resmi melantik para menteri untuk membantunya di periode 2019-2024 ini. Diantaranya yang menarik perhatian adalah Prabowo Subianto yang resmi menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) dan Sri Mulyani Indrawati yang tetap menjadi Menteri Keuangan (Menkeu).
Terpilihnya keduanya menjadi satu tim di kabinet Indonesia maju menimbulkan pertanyaan bagaimana koordinasi yang akan dilakukan oleh keduanya. Apalagi selama ini, Prabowo menjadi salah satu orang yang paling sering menyentil Sri Mulyani terutama soal utang.
Bahkan Prabowo pernah menyebut Sri Mulyani sebagai Menteri Pencetak Utang dalam sebuah pidatonya.
Ditanya mengenai kordinasi dengan Prabowo Subianto dan menteri lainnya yang banyak dari Parpol, Sri Mulyani menanggapi dengan santai.
"Kalau mindset enggak seperti itu ya, karena kita di Kemenkeu, banyak kabinet mantan jendral, ketua partai, politisi kita tetap bekerjasama dengan baik. Jadi mindset kita mindset untuk kerja sama karena prioritas program jelas oleh Bapak Presiden," kata Sri Mulyani saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Rabu (23/10/2019).
Menurutnya, untuk kebijakan-kebijakan yang strategis seperti anggaran akan tetap dikoordinasikan dengan anggota dewan. Apalagi selama ini, Kementerian Pertahan merupakan Kementerian yang paling besar anggarannya.
"Keputusan-keputusan yang strategis penting yang punya implikasi anggaran juga selalu dilakukan dalam konteks kabinet. Kalau perlu persetujuan DPR juga dibahasnya dengan DPR," katanya.
Dengan demikian, maka ia menekankan tidak melihat ada suatu halangan bagi nya dan para Politisi serta Prabowo dalam koordinasi untuk menjalankan tugas negara.
"Saya enggak melihat sebagai suatu kendala, kita menganggap ini suatu dinamika baru yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja secara lebih baik," tegasnya.
Prabowo saat masih menjadi calon presiden dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dikutip detik.com.
(hoi/hoi) Next Article Menkeu: Waspadai Risiko Gagal Bayar Utang!
Terpilihnya keduanya menjadi satu tim di kabinet Indonesia maju menimbulkan pertanyaan bagaimana koordinasi yang akan dilakukan oleh keduanya. Apalagi selama ini, Prabowo menjadi salah satu orang yang paling sering menyentil Sri Mulyani terutama soal utang.
Bahkan Prabowo pernah menyebut Sri Mulyani sebagai Menteri Pencetak Utang dalam sebuah pidatonya.
Ditanya mengenai kordinasi dengan Prabowo Subianto dan menteri lainnya yang banyak dari Parpol, Sri Mulyani menanggapi dengan santai.
"Kalau mindset enggak seperti itu ya, karena kita di Kemenkeu, banyak kabinet mantan jendral, ketua partai, politisi kita tetap bekerjasama dengan baik. Jadi mindset kita mindset untuk kerja sama karena prioritas program jelas oleh Bapak Presiden," kata Sri Mulyani saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Rabu (23/10/2019).
Menurutnya, untuk kebijakan-kebijakan yang strategis seperti anggaran akan tetap dikoordinasikan dengan anggota dewan. Apalagi selama ini, Kementerian Pertahan merupakan Kementerian yang paling besar anggarannya.
"Keputusan-keputusan yang strategis penting yang punya implikasi anggaran juga selalu dilakukan dalam konteks kabinet. Kalau perlu persetujuan DPR juga dibahasnya dengan DPR," katanya.
Dengan demikian, maka ia menekankan tidak melihat ada suatu halangan bagi nya dan para Politisi serta Prabowo dalam koordinasi untuk menjalankan tugas negara.
"Saya enggak melihat sebagai suatu kendala, kita menganggap ini suatu dinamika baru yang diharapkan bisa meningkatkan kinerja secara lebih baik," tegasnya.
Prabowo saat masih menjadi calon presiden dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1/2019).
"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dikutip detik.com.
(hoi/hoi) Next Article Menkeu: Waspadai Risiko Gagal Bayar Utang!
Most Popular