
Jokowi: Tak Ada Target 100 Hari, Kerja-Kerja-Kerja!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 October 2019 11:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Kabinet Indonesia Maju langsung tancap gas. Tak ada istilah program kerja 100 hari.
"Ini dalam lima tahun ke depan arahnya kerja, kerja, kerja. Ini arahannya."
"Nggak ada target 100 hari. Ini kan kita melanjutkan sebelumnya," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
Menurut Jokowi, fokus kabinet Indonesia Maju dan pemerintah khususnya adalah menekan defisit transaksi berjalan (CAD/Current Account Deficit).
"Pertama, kejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan kerja. Kemudian juga reformasi birokrasi. Reformasi dilakukan secara konkret," terangnya.
"Hal-hal yang ruwet harus disederhanakan. Tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara ramai-ramai sehingga memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah competitiveness index yang meloncat lebih baik. Dan paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus dan terarah," tutup Kepala Negara.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Saya Bukan Marah, Tapi Motivasi Menteri
"Ini dalam lima tahun ke depan arahnya kerja, kerja, kerja. Ini arahannya."
"Nggak ada target 100 hari. Ini kan kita melanjutkan sebelumnya," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).
![]() |
"Pertama, kejar defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, membuka lapangan kerja. Kemudian juga reformasi birokrasi. Reformasi dilakukan secara konkret," terangnya.
"Hal-hal yang ruwet harus disederhanakan. Tentu saja prioritas utama kita lima tahun ke depan adalah pembangunan SDM sehingga semuanya yang berkaitan dengan itu harus kita garap secara ramai-ramai sehingga memunculkan sebuah daya saing, memunculkan sebuah competitiveness index yang meloncat lebih baik. Dan paling terakhir, penggunaan APBN yang fokus dan terarah," tutup Kepala Negara.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Saya Bukan Marah, Tapi Motivasi Menteri
Most Popular