Gawat! Infiltrasi Air Laut Sudah Sampai Monas
22 October 2019 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan air tanah yang jor-joran membuat laju penurunan tanah semakin cepat. Bahkan di kawasan Ancol, Jakarta Utara penurunan tanahnya mencapai 12 cm. Sebanyak 60% pemenuhan kebutuhan air warga Jakarta masih disuplaiĀ air tanah.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhendar menerangkan kawasan Jakarta Utara terbentuk dari batuan yang masih muda. Lapisan-lapisan yang belum padu sehingga terjadi penurunan permukaan.
Dirinya menerangkan, infiltrasi merupakan tekanan air laut yang leih besar dari tekanan air tanah. Menurutnya di bawah permukaan Jakarta ini terdiri dari lapisan-lapisan pembawa air.
"Lapisan berbentuk lensa-lensa yang tidak homogen. Ada lensa yang pengambilan air tanahnya sudah banyak, nah itulah yang tersusupi apabila dia menerus ke laut tapi kalau lensa yang tidak menerus ke laut mungkin tidak itu," terangnya, Senin, (21/10/2019).
Terkait potensi infiltrasi air laut sampai sampai ke Monas, dirinya menerangkan masih terus melakukan monitor. Kalau bagian Jakarta Utara, kata Rudy, memang sudah terinfiltrasi air laut.
"Perkara sampai Monas kita masih mendalami karena beberapa tempat di Monas nggak asin juga. Kantor kami (Kementerian ESDM) nggak asin juga. Tapi ada infiltrasi," paparnya.
Lebih lanjut dirinya menerangkan pihaknya baru melaunching atlas peta likuifaksi 1 : 100.000 untuk wilayah Indonesia. Termasuk wilayah-wilayah perkotaan yang ada endapan aluvial, sebagian memiliki potensi likuifaksi. Setiap derah bahannya beda-beda.
"Jakarta mungkin bahannya bentuk-bentuk lapisan tanah dan pasir akan beda dengan yang ada di Palu ekstremnya dengan yang ada di Padang tidak akan separah itu saya kira tapi kerentanan ada di situ."
Artikel Selanjutnya
Ini Suasana Monas Pasca Ledakan
(dob/dob)