Selain Jakarta, Kota-Kota di RI Ini Juga Terancam Amblas

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
15 October 2019 19:13
Selain Jakarta ada beberapa kota yang nasibnya bakal sama soal penurunan permukaan tanah.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan permukaan tanah tidak hanya di Jakarta, beberapa kota lain di Indonesia juga mengalami penurunan permukaan tanah. Penurunan permukaan tanah ini berpotensi jadi ancaman kota-kota tersebut bakal amblas hingga tenggelam di masa depan.

Beberapa kota besar yang memiliki potensi penurunan permukaan tanah seperti Jakarta antara lain Surabaya, Semarang, Madiun, Denpasar, hingga Ponorogo. 

Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Andiani menerangkan di Jakarta air tanah banyak digunakan untuk industri, hal yang sama juga terjadi di Kalteng. Kemudian untuk Bali, penggunaannya banyak diperuntukkan pada kegiatan wisata. 



"Kalau Madiun untuk irigasi, mereka ambil air tanah bukan air sungai, Ponorogo juga," kata Andiani dalam acara Media Gathering "Selamatkan Air Tanah Jakarta : Sekarang atau Tunggu Jakarta Tenggelam" di Kementrian ESDM, Selasa (15/10/2019). 

Hal senada disampaikan Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Suhenda.  Ia mengatakan Surabaya, Semarang, dan Denpasar memiliki potensi yang sama dengan Jakarta, akibat penggunaan air tanah yang berlebihan.

"Alam pasti ada keterbatasannya," paparnya.

Ia mengatakan air tanah hampir tidak bisa diperbarui dalam waktu singkat, sehingga diperlukan penghematan. Rudy menuturkan perlu memanfaatkan terlebih dahulu air di permukaan dibandingkan air tanah. Air permukaan antara lain danau hingga air sungai.

Di Indonesia belum banyak pemanfaatan air laut menjadi air baku. Ini menjadi potensi yang bisa digarap untuk menekan penggunaan air tanah. "Jadi intinya air tanah adalah air yang terbatas," ungkapnya. 

Pada kasus di Jakarta, penyedotan air tanah berlebihan mengakibatkan turunnya muka air tanah yang ikut menjadi penyebab terjadinya penurunan tanah dan intrusi air laut atau air laut masuk darata, terutama di wilayah utara Jakarta.

Kementerian ESDM melalui Balai Konservasi Air Tanah (BKAT) Badan Geologi bekerjasama dengan pemerintah DKI Provinsi Jakarta melakukan pengetatan pengambilan air tanah dan pengawasan terhadap pengguna air tanah yang tidak sesuai aturan.
(hoi/hoi) Next Article Jonan Ingatkan Ancaman Serius dari Air Tanah di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular