Jaringan Gas Trans Jawa-Sumatera Ditargetkan Segera Tuntas

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
17 October 2019 20:35
Jaringan gas Trans Jawa-Sumatera akan meningkatkan bauran energi dari gas.
Foto: Dok PGN
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) menargetkan jaringan infrastruktur gas Trans Jawa dan Sumatera dapat segera terkoneksi. Saat ini, pembangunan tinggal menyisakan pipa Cirebon-Semarang dan Medan-Dumai.

Konektivitas jaringan gas Trans Sumatera-Jawa diharapkan dapat memenuhi utilitas kebutuhan domestik. Infrastruktur pipa gas existing ada di Sumatera bagian tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.



Pemerintah menargetkan bauran energi minimal 22% dari energi yang bersumber dari gas pada 2024 tercapai. Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan pers mengatakan bila bauran energi itu terwujud, maka negara dapat mengurangi impor bahan bakar minyak dan LPG mencapai Rp 62 T dan menghemat subsidi APBN sebesar Rp 13 T.

Pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi pun menjadi keniscayaan agar target bauran energi dari gas dapat tercapai. Saat ini, pembangunan pipa gas Gresik-Semarang sepanjang 267 km telah mencapai 90% pengerjaan dan ditargetkan selesai pada Maret 2020.

Selain pipa transmisi, PGN juga bakal membangun pipa distribusi Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 km. PGN juga tengah mengerjakan pembangunan pipa transmisi Duri-Dumai tahap II sepanjang 67 km.

Di samping itu, PGN bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) membangun fasilitas LNG Terminal Tanjung Lamong yang terbagi dalam tiga fase. Ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun ini dan pembangunan secara keseluruhan selesai pada 2023 mendatang.

"Tahun ini LNG Terminal berkapasitas 40 MMscfd (million standard cubic feet per day) diharapkan dapat beroperasi. Total kapasitas 180 MMscfd beroperasi penuh pada 2023 mendatang," kata Rachmat Hutama.

Fase kedua adalah pembangunan Terminal pengisian LNG skala kecil menggunakan ISO Tank ukuran 20-40 kaki container untuk mendistribusikan gas alam cair di luar sistem pipa ataupun menggunakan truk. Sedangkan fase ketiga, pembangunan tangki LNG permanen ukuran 50 ribu cbm dan dapat ditingkatkan hingga 180 ribu cbm.

LNG Terminal diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan gas di Jawa Timur dan bisa mengantisipasi manakala terdapat kendala pada pasokan gas bumi di Jatim. LNG Terminal Teluk Lamong juga diprediksi dapat mendukung pasokan gas bumi untuk wilayah lain selain Jawa Timur.
(hoi/hoi) Next Article PGN Mulai Bangun Jargas GasKita di 11 Kota/Kabupaten

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular