
Progres Proyek Kilang LNG Raksasa di Papua Cuma Naik Tipis
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
17 October 2019 16:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Strategis Nasional (PSN) Train 3 Kilang Tangguh per Oktober progressnya mencapai 67 persen, ditargetkan Kuartal 3 tahun 2021 mulai operasi.
Kemajuan ini cuma naik 7% dibanding perkembangan Juli lalu yang masih 60%. Target ini juga molor setahun dari rencana awal beroperasi pada Kuartal 3 tahun 2020. Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan nantinya sebanyak 75 persen dari hasil produksi Train 3, akan dialokasikan untuk PLN.
Sisanya untuk pasar ekspor. "Kalau untuk Tangguh setahu saya masih sesuai jadwal untuk PLN, untuk domestik tapi detailnya, saya minta maaf belum dapat update," ungkapnya, Rabu, (17/10/2019).
Saat ini, sudah ada 2 Train LNG Tangguh yang beroperasi, dengan total kapasitas 7,6 juta ton per tahun (MTPA), dan memasok kebutuhan LNG di Indonesia. Tangguh beroperasi sesuai kapasitas terpasangnya.
Jika Train 3 sudah beroperasi akan ada penambahan produksi LNG sebesar 3,8 MTPA. Train 3, dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 58/2017.
Anak perusahaan lain milik BP yang juga berperan dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd, sehingga BP memiliki 40,22% kepesertaan di Tangguh LNG.
Sebelumnya, Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menjelaskan ada sejumlah faktor yang membuat proyek Kilang Tangguh ini terlambat hingga 2021. Di antaranya keterlambatan pengiriman material.
Hal ini disebabkan material untuk proyek yang berlokasi di Papua ini berasal dari Sulawesi dan Jawa. "Seperti diketahui, ada gempa dan tsunami di Palu serta erupsi anak Gunung Krakatau yang membuat pasokan materialnya terlambat," kata Fatar Jumat (19/7/2019).
(gus/gus) Next Article Train 3 Tangguh Beroperasi, Produksi LNG BP Melesat di 2022
Kemajuan ini cuma naik 7% dibanding perkembangan Juli lalu yang masih 60%. Target ini juga molor setahun dari rencana awal beroperasi pada Kuartal 3 tahun 2020. Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan nantinya sebanyak 75 persen dari hasil produksi Train 3, akan dialokasikan untuk PLN.
Saat ini, sudah ada 2 Train LNG Tangguh yang beroperasi, dengan total kapasitas 7,6 juta ton per tahun (MTPA), dan memasok kebutuhan LNG di Indonesia. Tangguh beroperasi sesuai kapasitas terpasangnya.
Jika Train 3 sudah beroperasi akan ada penambahan produksi LNG sebesar 3,8 MTPA. Train 3, dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) 58/2017.
Anak perusahaan lain milik BP yang juga berperan dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd, sehingga BP memiliki 40,22% kepesertaan di Tangguh LNG.
Sebelumnya, Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman, menjelaskan ada sejumlah faktor yang membuat proyek Kilang Tangguh ini terlambat hingga 2021. Di antaranya keterlambatan pengiriman material.
Hal ini disebabkan material untuk proyek yang berlokasi di Papua ini berasal dari Sulawesi dan Jawa. "Seperti diketahui, ada gempa dan tsunami di Palu serta erupsi anak Gunung Krakatau yang membuat pasokan materialnya terlambat," kata Fatar Jumat (19/7/2019).
![]() |
(gus/gus) Next Article Train 3 Tangguh Beroperasi, Produksi LNG BP Melesat di 2022
Most Popular