Internasional

Perusahaan Listrik Bermasalah, Afsel Mati Lampu Seharian

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 October 2019 11:42
Afrika Selatan dilanda pemadaman listrik pada hari Rabu karena gangguan di pembangkit PLN-nya Eskom
Foto: ESKOM foto : mg.co.za
Jakarta, CNBC Indonesia - Afrika Selatan dilanda pemadaman listrik pada hari Rabu (16/10/19) setelah lima unit pembangkit di perusahaan listrik negara itu Eskom mengalami gangguan.

Kelima unit pembangkit tidak berfungsi karena masalah kebocoran tabung boiler. Selain itu, sabuk konveyor yang memasok batu bara ke pembangkit listrik di Medupi mengalami gangguan.


Akibat gangguan itu, Eskom mengatakan lebih dari 10.500 MW dari sekitar 45.000 MW kapasitasnya offline pada Rabu.

Eskom juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan memangkas 2.000 megawatt (MW) listrik dari jam 9 pagi waktu setempat (07:00 GMT) hingga pukul 11 malam (21:00 GMT) di seluruh negeri. Ini merupakan pemadaman listrik pertama dalam tujuh bulan terakhir.

Chief Operating Officer Eskom Jan Oberholzer mengatakan kepada media negara SABC bahwa sistem daya bisa kembali normal dalam waktu seminggu.

PLN Bermasalah, Afrika Selatan Mati Lampu (Hold)Foto: ESKOM foto : mg.co.za


Mengutip Reuters, Eskom memproduksi lebih dari 90% listrik Afrika Selatan. Namun, perusahaan kerap kali mengalami gangguan teknis pada armada pembangkit listrik tenaga batu bara utamanya.

Perusahaan juga mengalami krisis keuangan akibat pengeluaran yang melonjak, pembengkakan biaya pada dua pembangkit listrik raksasa dan tarif rendah bertahun-tahun. Murahnya tarif listrik telah mengakibatkan perusahaan kehilangan lebih dari 20 miliar rand (US$ 1,3 miliar) dalam setahun hingga akhir Maret.



Sebenarnya eksekutif Eskom telah mencapai peningkatan kinerja awal tahun ini. Tetapi, analis mengatakan margin cadangan perusahaan telah menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Akibat berita ini, mata uang rand melemah sekitar 1% terhadap dolar. Sebab, berita itu cukup menimbulkan risiko prospek ekonomi negara.

Masalah ini juga menimbulkan tantangan bagi Presiden Cyril Ramaphosa.

Ramaphosa telah mengumumkan rencana untuk membagi utilitas menjadi unit yang berbeda untuk pembangkitan, transmisi dan distribusi untuk membuatnya lebih efisien. Tetapi, perubahan seperti itu akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diimplementasikan.

Pemerintah juga telah berjanji untuk memberikan suntikan dana sebesar 59 miliar rand selama dua tahun ke depan, di luar 230 miliar rand dana talangan yang akan dicairkan selama dekade berikutnya.

Pemadaman listrik terbaru ini terjadi bertepatan dengan saat para menteri kabinet bersiap untuk memperdebatkan rencana pembangkit listrik jangka panjang, minggu ini.

Penerbitan rencana itu dipandang penting untuk membuka investasi yang sangat dibutuhkan dalam sektor pembangkit listrik.

Pemerintah juga diperkirakan akan segera mengumumkan kepala eksekutif baru untuk Eskom setelah CEO sebelumnya mengundurkan diri pada bulan Juli. Serta, menerbitkan sebuah makalah yang merinci langkah-langkah lebih lanjut untuk mereformasi utilitas.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article IMF Sudah Sentil Afsel, Indonesia Masih Aman Nih?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular