Simak Nih, Curhatan Bos Pajak Soal Penerimaan yang Loyo

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
14 October 2019 18:42
Penerimaan pajak dipastikan mengalami kekurangan atau shortfall.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan pajak dipastikan mengalami kekurangan atau shortfall. Bahkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan kekurangan penerimaan pajak bisa mencapai Rp 200 triliun lebih.

Sebenarnya seperti apa kondisi saat ini?

Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan mengatakan kondisi ekonomi tahun ini cukup menantang. Alhasil, penerimaan pun loyo.

"Penerimaan pajak akan dibahas dengan Ibu Menteri waktu kita membahas APBN Kita," kata Robert di Jakarta, Senin (14/10/2019).

"Penerimaan pajak masih tetap menantang sejalan mengikuti perekonomian lah. Kita doakan kuartal terakhir makin membaik sehingga meningkat," kata Robert.

"Masih challenging kalau bahasa Inggrisnya."

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan kondisi APBN saat ini cukup ketat. Bahkan penerimaan pajak jauh dari harapan.

"Kami menyampaikan APBN trennya mengetat, dan target realisasi penerimaan pajak akan kepeleset dan tren perlambatan ekonomi global akan semakin berat untuk APBN dan pendanaan," papar Lembong di Kantor Bappenas, Senin (14/10/2019).

Menurut Lembong, pemerintah harus mengandalkan pendanaan lain untuk membangun infrastruktur. Karena, sambung Lembong, ia melihat likuiditas global melimpah.

"Likuiditas cukup ada, tapi likuiditas itu bisa disalurkan ke dana pensiun, asuransi, dan proyek yang yield-nya menarik," terang Lembong.

Sebelumnya, Thomas Lembong menyebut bahwa penerimaan pajak pada 2019 ini akan meleset dari target hingga Rp 200 triliun.
(dru) Next Article Realisasi Pajak 2019 di Bawah Target, Ini Pandangan Ekonom

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular