ESDM Tak Tahu Rencana Exxon Jual Aset di RI

Anissatul Umah, CNBC Indonesia
14 October 2019 18:41
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut belum tahu soal rencana divestasi saham yang akan dilakukan oleh ExxonMobil.
Foto: REUTERS/Jim Young
Jakarta, CNBC IndonesiaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut belum tahu soal rencana divestasi saham yang akan dilakukan oleh ExxonMobil. Plt. Dirjen Migas, Djoko Siswanto, mengatakan jika ExxonMobil mau mendivestasikan sahamnya, tentu meminta izin ke ESDM.

"Nggak tahu tuh saya belum ada, kalau ada kan pasti ini minta izin ke kita," ungkapnya di Hotel JS Luwansa Senin, (14/10/2019).

Berdasarkan laporan dari Wood Mackenzie disebutkan, ExxonMobil tengah bersiap-siap mendivestasi beberapa aset mereka yang terdapat di Asia Pasifik. Salah satunya adalah Indonesia. Mengutip WoodMac, setidaknya ada 5 aset yang tengah dipertimbangkan oleh ExxonMobil untuk divestasi bisnisnya.

Di antaranya adalah aset ExxonMobil di blok Cepu, Indonesia. Namun hal ini dibantah oleh Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia, Azi Alam. Menurutnya, ExxonMobil sudah hadir di Indonesia lebih dari 120 tahun selama ini.
ExxonMobil diketahui tengah bersiap-siap melego sebagian kepemilikan mereka di Peninsular Malaysia dan The Bass Strait JV di Australi. Divestasi ini dilakukan karena ExxonMobil menginginkan untuk fokus di beberapa aset dengan kesempatan lebih besar.

"ExxonMobil memiliki beberapa aset yang sudah tua di Australia, Thailand, dan Malaysia dengan pengabaian liabilitas yang membengkak. Portofolio di Asia Pasifik juga termasuk dengan blok-blok skala besar dengan tingkat pengembalian yang rendah, margin kecil, termasuk aset di Vietnam dan Indonesia," papar Direktur Riset Wood Mackenzie, Andrew Harwood.


Dengan mendivestasi aset, lanjut Andrew, ExxonMobil bakal lebih fokus ke portofolio dengan margin lebih besar seperti di Papua New Guinea dan proyek LNG Gorgon. Mengutip Wood Mackanzie, berikut 5 aset yang dikabarkan menjadi target divestasi:
  • Bass Strait JV dan Kipper - Australia
  • Gas PSC dan EPMI- Malaysia
  • Sinphuhorm dan Nam Phong- Thailand
  • Cai Voi Xanh- Vietnam
  • Cepu - Indonesia
Perlu diketahui, Blok Cepu saat ini adalah blok paling produktif di Indonesia, dengan capaian lifting 220 ribu barel sehari. Ini melewati produksi blok Rokan yang hampir satu abad lamanya menduduki posisi jawara.
(wed/wed) Next Article Bos Exxon: Migas Masih Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular