
Satu Lagi! RI Dipecundangi Vietnam untuk Sektor Ini
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 October 2019 13:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia pernah mengirimkan bibit kopi ke Vietnam beberapa dekade lalu, tapi kini Indonesia dipecundangi oleh Negeri Paman Ho untuk urusan ekspor kopi. Data-data di atas kertas, dari sisi volume ekspor dan nilai, termasuk produksi kopi, Indonesia kini kalah jauh.
Mari kita lihat data, Data BPS untuk ekspor kopi Indonesia pada 2014 sempat mencapai 382,7 ribu ton, lalu sempat mencapai rekor tertinggi pada 2015 mencapai 499,6 ribu ton. Setelah itu, tren ekspor kopi Indonesia dalam tren turun, titik terendah terjadi pada 2018, ekspor kopi hanya menyentuh 277,4 ribu ton senilai US$ 800 juta, padahal nilai ekspor kopi sempat menembus US$ 1,17 miliar pada 2015.
Bandingkan dengan ekspor kopi Vietnam yang mencapai 1,69 juta ton pada 2014, menurut data Bea Cukai Vietnam, trennya terus naik hingga pada 2018 mencapai 1,87 juta ton. Pada tahun itu ekspor kopi Vietnam mencapai US$ 3,53 miliar.
Bagaimana dengan produksi?
Produksi kopi Indonesia memang ada tren tumbuh, BPS mencatat pada 2015 mencapai 636,4 ribu ton, pada 2018 menjadi 722,4 ribu ton.
Sedangkan produksi kopi Vietnam memang jauh lebih unggul, pada 2015 mereka mampu memproduksi 1,453 juta ton, dan pada tahun lalu diestimasi mencapai 1,8 juta ton. Produksi kopi Vietnam sudah setara hampir tiga kali lipat dari Indonesia.
Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Hutama Sugandhi mengakui kini ekspor dan produksi kopi Indonesia memang kalah jauh dari Vietnam. Indonesia harus berpuas diri sebagai negara eksportir kopi keempat padahal 30 tahun lalu sempat berada di posisi ke-2 setelah Brasil. Kini posisi kedua dipegang oleh Vietnam yang dibuntuti oleh Kolombia.
"Makan lama makin berkurang (ekspor), konsumsi dalam negeri naik, tapi produksi di hulu tak naik," kata Sugandhi kepada CNBC Indonesia.
Ia mengatakan selama satu dekade terakhir produksi kopi Indonesia berkutat sekitar 600-700 ton per tahun. Di sisi lain konsumsi kopi dalam negeri naik dalam beberapa tahun terakhir, dari 120 ribu ton per tahun, jadi sekitar 350 ribu ton per tahun, artinya 'jatah' ekspor makin susut.
"Ini karena ada masalah di peningkatan produksi. Lahan kita 1,2 juta hektare, tapi produktivitas rendah hanya 700-800 kg per hektare, bandingkan dengan dengan Vietnam sampai 3 ton per hektare," katanya.
Padahal, Indonesia dari sekian negara-negara produsen dan eksportir kopi sebagai pemilik lahan kopi terbesar. Vietnam sebagai negara eksportir kopi nomor kedua hanya punya lahan sekitar 500 ribu hektare. Namun, petani Vietnam mendapat dukungan dari pemerintahnya dalam menyiapkan bibit yang bagus, teknologi dan proses pertanian yang baik.
(hoi/hoi) Next Article Permainan Harga & Anomali Cuaca Tekan Ekspor Kopi
Mari kita lihat data, Data BPS untuk ekspor kopi Indonesia pada 2014 sempat mencapai 382,7 ribu ton, lalu sempat mencapai rekor tertinggi pada 2015 mencapai 499,6 ribu ton. Setelah itu, tren ekspor kopi Indonesia dalam tren turun, titik terendah terjadi pada 2018, ekspor kopi hanya menyentuh 277,4 ribu ton senilai US$ 800 juta, padahal nilai ekspor kopi sempat menembus US$ 1,17 miliar pada 2015.
Bagaimana dengan produksi?
Produksi kopi Indonesia memang ada tren tumbuh, BPS mencatat pada 2015 mencapai 636,4 ribu ton, pada 2018 menjadi 722,4 ribu ton.
Sedangkan produksi kopi Vietnam memang jauh lebih unggul, pada 2015 mereka mampu memproduksi 1,453 juta ton, dan pada tahun lalu diestimasi mencapai 1,8 juta ton. Produksi kopi Vietnam sudah setara hampir tiga kali lipat dari Indonesia.
Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Hutama Sugandhi mengakui kini ekspor dan produksi kopi Indonesia memang kalah jauh dari Vietnam. Indonesia harus berpuas diri sebagai negara eksportir kopi keempat padahal 30 tahun lalu sempat berada di posisi ke-2 setelah Brasil. Kini posisi kedua dipegang oleh Vietnam yang dibuntuti oleh Kolombia.
"Makan lama makin berkurang (ekspor), konsumsi dalam negeri naik, tapi produksi di hulu tak naik," kata Sugandhi kepada CNBC Indonesia.
Ia mengatakan selama satu dekade terakhir produksi kopi Indonesia berkutat sekitar 600-700 ton per tahun. Di sisi lain konsumsi kopi dalam negeri naik dalam beberapa tahun terakhir, dari 120 ribu ton per tahun, jadi sekitar 350 ribu ton per tahun, artinya 'jatah' ekspor makin susut.
"Ini karena ada masalah di peningkatan produksi. Lahan kita 1,2 juta hektare, tapi produktivitas rendah hanya 700-800 kg per hektare, bandingkan dengan dengan Vietnam sampai 3 ton per hektare," katanya.
Padahal, Indonesia dari sekian negara-negara produsen dan eksportir kopi sebagai pemilik lahan kopi terbesar. Vietnam sebagai negara eksportir kopi nomor kedua hanya punya lahan sekitar 500 ribu hektare. Namun, petani Vietnam mendapat dukungan dari pemerintahnya dalam menyiapkan bibit yang bagus, teknologi dan proses pertanian yang baik.
(hoi/hoi) Next Article Permainan Harga & Anomali Cuaca Tekan Ekspor Kopi
Most Popular