Pengakuan Mengejutkan Djarum Pakai Robot untuk Produksi Rokok

News - Suhendra, CNBC Indonesia
10 October 2019 12:31
Produsen rokok Djarum mengakui memakai robot untuk proses produksi. Foto: Ilustrasi Produk Rokok (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Djarum mengakui menggunakan robot atau robotisasi dalam proses produksi rokok di pabrik mereka di Kudus, Jawa Tengah. Hal ini menjadi bagian untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Demikian disampaikan oleh Senior Manager Corporate Communications PT Djarum Budi Darmawan kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/10)

"Robot-nya, ada. Tidak banyak. Hal itu dibutuhkan untuk mengikuti perkembangan teknologi. Jadi tidak signifikan dalam efisiensi tenaga kerja," kata Budi.



Ia bilang penggunaan robot di pabrik rokok Djarum hanya berada di satu lokasi, penggunaannya tidak masif pada bagian proses produksi rokok. Namun, yang tak diduga, pemakaian robot sudah berlangsung sejak empat tahun lalu, atau lebih cepat dari informasi yang disampaikan oleh Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri),

"Sekitar 2015, hanya ada di satu lokasi saja," kata Budi.

Sekjen Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri), Willem Petrus Riwu sempat mengatakan penggunaan robotik di Djarum sudah dilakukan sejak setahun terakhir.

"Robotik di bagian produksi sigaret mesin," kata Willem kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/10/2019).

Pemakaian robotik memang memiliki konsekuensi dengan pengurangan tenaga kerja. Namun, Willem mengklaim bahwa pemakaian robotik dalam kaitannya dengan pengembangan industri 4.0, tetap memberi ruang untuk penambahan lapangan kerja di Djarum.



Ia juga mengatakan bahwa Djarum tetap menjadi pabrik rokok dengan produksi sigaret kretek tangan (SKT) tertinggi sehingga tenaga kerja manusia tetap dibutuhkan.

"Kalau mengurangi tenaga kerja di sektor yang sama dengan robotik itu sudah boleh dikatakan tidak bisa dihindari, tetapi masih bisa menciptakan lapangan kerja baru," kata Willem.

Robotisasi sempat menjadi kekhawatiran para serikat pekerja di Indonesia. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan akan ada 30% pekerja akan kena PHK dalam 3-5 tahun akibat robotisasi.
Artikel Selanjutnya

Duh! Disikat oleh Robot, 30% Pekerja RI Terancam PHK


(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading