
Sindiran Jokowi: Jangan Lebih Kolonial dari Zaman Kolonial
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 October 2019 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Perwakilan Masyarakat Perhutanan Sosial di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/10/2019),
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menyinggung Perusahaan Umum (Perum) Perhutani perihal implementasi program perhutanan sosial.
"Saya mau cek saja, program ini harus jalan terus," kata Jokowi di Istana Negara.
Jokowi menegaskan program Perhutani sejatinya telah berjalan cukup baik. Namun, implementasinya di lapangan justru berbeda karena masih terhambat dengan regulasi.
"Di bawah juga ada birokrasi kita. Perhutani, ada yang bisa terima, ada yang tidak bisa terima," kata Jokowi.
"Betul, betul," timpal perwakilan Perhutani sosial.
"Saya ngerti, saya tiap hari ke desa, saya tiap hari ke bawah. Ya tau. Dan merasa terganggu karena kenyamanan sudah lama dinikmati. Saya mau selesaikan nanti khusus," tegas Jokowi.
Jokowi lantas menyindir Direktur Utama Perhutani Denaldy M Maulana untuk mengingatkan kepada bawahannya untuk tidak menyulitkan masyarakat mendapatkan program Perhutani.
"Pak Dirut tidak, ini sudah zamannya kaya gini, jangan sampai lagunya masih lagu lama. Dirutnya mungkin tidak, tapi di bawahnya diselesaikan," katanya.
"Jangan sampai Perhutani masa lebih kolonial dari kolonial. Saya merasakan kok. Saya merasakan itu. Kan sudah bicara bapak ibu sekalian waktu ke bawah," tegas Jokowi.
Jokowi mengaku akan membicarakan hal ini dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait. Pasalnya, masalah kesulitan ini tidak pernah masuk dalam pembahasan dalam rapat tingkat tinggi.
"Saya mau bicara dengan pak Dirut, plus jajarannya. Karena di bawah yang saya lihat berbeda dengan yang kita bicarakan," katanya.
(dru) Next Article Geger Wacana (Lagi) Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menyinggung Perusahaan Umum (Perum) Perhutani perihal implementasi program perhutanan sosial.
"Saya mau cek saja, program ini harus jalan terus," kata Jokowi di Istana Negara.
"Di bawah juga ada birokrasi kita. Perhutani, ada yang bisa terima, ada yang tidak bisa terima," kata Jokowi.
"Betul, betul," timpal perwakilan Perhutani sosial.
"Saya ngerti, saya tiap hari ke desa, saya tiap hari ke bawah. Ya tau. Dan merasa terganggu karena kenyamanan sudah lama dinikmati. Saya mau selesaikan nanti khusus," tegas Jokowi.
Jokowi lantas menyindir Direktur Utama Perhutani Denaldy M Maulana untuk mengingatkan kepada bawahannya untuk tidak menyulitkan masyarakat mendapatkan program Perhutani.
"Pak Dirut tidak, ini sudah zamannya kaya gini, jangan sampai lagunya masih lagu lama. Dirutnya mungkin tidak, tapi di bawahnya diselesaikan," katanya.
"Jangan sampai Perhutani masa lebih kolonial dari kolonial. Saya merasakan kok. Saya merasakan itu. Kan sudah bicara bapak ibu sekalian waktu ke bawah," tegas Jokowi.
Jokowi mengaku akan membicarakan hal ini dengan sejumlah pemangku kepentingan terkait. Pasalnya, masalah kesulitan ini tidak pernah masuk dalam pembahasan dalam rapat tingkat tinggi.
"Saya mau bicara dengan pak Dirut, plus jajarannya. Karena di bawah yang saya lihat berbeda dengan yang kita bicarakan," katanya.
(dru) Next Article Geger Wacana (Lagi) Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Most Popular