Pebisnis RI Masih Pede, Tapi....

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 October 2019 11:22
Optimisme mereka menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Ilustrasi Industri Garmen (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali merilis data Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kuartal III-2019 yang menunjukkan bahwa dunia usaha dalam negeri masih ekspansif dan optimis. Namun optimisme mereka menurun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Hasil SKDU BI menunjukkan bahwa kegiatan usaha dalam negeri masih tumbuh positif pada kuartal III walau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada kuartal III-2019 sebesar 13,39% dan pada kuartal sebelumnya sebesar 19,17%. Pertumbuhan yang masih positif ditunjang oleh sektor konstruksi yang terus tumbuh.

Sementara itu, perlambatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan pertanian khususnya sektor pertanian tanaman bahan makanan. Hal tersebut terjadi karena faktor kemarau yang berkepanjangan.

Senada dengan perkembangan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi pada kuartal III-2019 juga lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi dari rata-rata 77,18% pada kuartal II turun 1.76 persentase poin pada kuartal III menjadi 75.42%. Tingkat penggunaan tenaga kerja juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 2,47% menjadi 1,4%. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha serta akses kredit masih cukup baik meskipun relatif menurun dibandingkan kuartal sebelumnya

Sejauh ini responden memprakirakan bahwa dunia usaha masih tetap tumbuh positif walau tidak setinggi sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari prakiraan SBT untuk kuartal IV-2019 tahun ini yang mencapai 9,13%. Pertumbuhan sektor yang masih positif ditopang oleh sektor konstruksi dan sektor tersier lain seperti jasa perdagangan dan keuangan.

Dunia Usaha Dalam Negeri Masih Ekspansif, Tapi....Sumber : Bank Indonesia

Sementara kinerja sektor industri pengolahan pada kuartal III-2019 terindikasi ekspansi meski dengan laju yang lebih lambat dibandingkan dengan kuartal lalu. Tercermin dari angka pembacaan Prompt Manufacturing Index (PMI) BI yang berada di level 52,04% pada kuartal III, sedikit lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 52,66%. Angka pembacaan di atas 50 berarti ekspansi sedangkan di bawah 50 artinya kontraksi. 

Ekspansi tercatat terjadi hampir di seluruh sektor. Namun terpantau ada perlambatan di sub-sektor makanan, minuman dan tembakau serta tekstil, barang dari kulit dan alas kaki. Di sisi lain, kontraksi yang terjadi pada Barang Kayu dan Hasil Hutan lainnya sejak kuartal sebelumnya terlihat masih berlanjut hingga kuartal III kemarin.

Ke depan, perlambatan ekspansi kegiatan usaha diperkirakan masih akan berlanjut hingga kuartal IV-2019. Diperkirakan angka pembacaan PMI untuk kuartal IV-2019 sebesar 51,9%, lebih rendah dibandingkan pada kuartal III-2019. Perlambatan ekspansi usaha diperkirakan terjadi pada beberapa sub-sektor seperti industri tekstil, barang kulit dan alas kaki, industri kertas dan barang cetakan, industri pupuk, kimia dan barang dari karet serta industri semen dan barang galian non-logam.

Dunia Usaha Dalam Negeri Masih Ekspansif, Tapi....Sumber : Bank Indonesia

Jadi kesimpulannya adalah, dunia usaha dan ekonomi dalam negeri masih tumbuh positif dan menggeliat. Namun sayangnya terus melambat.  

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/aji) Next Article BI Catat Kegiatan Dunia Usaha Tumbuh Melambat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular