5 Industri Ini Pakai Robot, Siap Ancam PHK Pekerja di RI
Suhendra, CNBC Indonesia
09 October 2019 12:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan banyak industri yang mulai melakukan robotisasi dalam proses produksi membuat khawatir para pekerja. Konsekuensi robotisasi bakal adanya efisiensi hingga pemangkasan tenaga kerja atau PHK.
"Persiapan robotik di industri otomotif, pertambangan, chemical, farmasi, elektronik," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/10).
Menurut Said Iqbal, robotisasi menjadi ancaman dalam 3-5 tahun ke depan akan terjadi PHK 30% dari total karyawan yang ada di suatu industri yang sudah memakai robotisasi. Ia bilang kalangan pengusaha diam-diam menerapkan robotisasi karena khawatir ada gejolak di kalangan buruh.
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan tak memungkiri apa yang menjadi konsen buruh soal robotisasi. Namun, ia menggarisbawahi bahwa industri yang melakukan robotisasi tak seenaknya melakukan PHK.
"Mengenai pakai robot sudah lama dimulai tapi setahu saya kalau di otomotif, kita balance di mana robotic dipakai pada proses produksi yang cukup membahayakan atau perlu hasil yang presisi seperti painting kan bahaya buat kesehatan," katanya.
Ia mengatakan robotisasi sudah terjadi di Indonesia, tapi penerapannya masih mempertimbangkan penggunaan tenaga kerja manusia dengan skema kombinasi. Artinya tak semuanya menyingkirkan tenaga manusia.
"Kalau rokok kan sudah lama di mana Sampoerna bikin pabrik rokok putih pakai robot dan masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang sudah mengkombinasikan antara robot dengan orang," katanya.
Contoh lainnya, di sektor pertambangan bawah tanah di Papua, juga sudah menggunakan robot dalam proses penambangan. Sudah menggantikan peran manusia, karena pertimbangan keselamatan.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Menakuti! Robotisasi Terjadi di RI, Ancaman PHK Menanti
"Persiapan robotik di industri otomotif, pertambangan, chemical, farmasi, elektronik," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/10).
Menurut Said Iqbal, robotisasi menjadi ancaman dalam 3-5 tahun ke depan akan terjadi PHK 30% dari total karyawan yang ada di suatu industri yang sudah memakai robotisasi. Ia bilang kalangan pengusaha diam-diam menerapkan robotisasi karena khawatir ada gejolak di kalangan buruh.
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Industri Johnny Darmawan tak memungkiri apa yang menjadi konsen buruh soal robotisasi. Namun, ia menggarisbawahi bahwa industri yang melakukan robotisasi tak seenaknya melakukan PHK.
"Mengenai pakai robot sudah lama dimulai tapi setahu saya kalau di otomotif, kita balance di mana robotic dipakai pada proses produksi yang cukup membahayakan atau perlu hasil yang presisi seperti painting kan bahaya buat kesehatan," katanya.
Ia mengatakan robotisasi sudah terjadi di Indonesia, tapi penerapannya masih mempertimbangkan penggunaan tenaga kerja manusia dengan skema kombinasi. Artinya tak semuanya menyingkirkan tenaga manusia.
"Kalau rokok kan sudah lama di mana Sampoerna bikin pabrik rokok putih pakai robot dan masih banyak perusahaan-perusahaan lain yang sudah mengkombinasikan antara robot dengan orang," katanya.
Contoh lainnya, di sektor pertambangan bawah tanah di Papua, juga sudah menggunakan robot dalam proses penambangan. Sudah menggantikan peran manusia, karena pertimbangan keselamatan.
(hoi/hoi) Next Article Bukan Menakuti! Robotisasi Terjadi di RI, Ancaman PHK Menanti
Most Popular