Dicari! Investor yang Mau Bangun Bandara Baru di Kalimantan
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 October 2019 11:21
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana membangun bandara baru di Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar). Proyek tersebut bakal dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
Senin (7/10/2019), market sounding proyek tersebut digelar di Ruang Nusantara, Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kepala BKPM, Thomas Lembing, menegaskan bahwa proyek ini sebagai salah satu langkah menambal defisit infrastruktur Indonesia.
"Walaupun sudah bangun banyak infrastruktur, defisit infrastruktur kita masih tinggi. Walaupun sudah menikmati banyak kemajuan, ada jalan Tol Trans Jawa, perluasan terminal, bandara, kalau dilihat dari posisi saing kita dibanding negara tetangga, kita masih belum mengejar ketertinggalan," ungkap Lembong dalam sambutannya.
Di sisi lain, menurutnya negara tetangga juga masih lari kencang membangun infrastruktur. Dia menyebut, Thailand misalnya, tengah membangun eastern economic corridor dengan anggaran US$ 33 miliar.
"Itu backbone-nya ada high speed train yang sambungkan selatan Thailand ke Tiongkok," tandasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, membocorkan bahwa ke depan bakal banyak infrastruktur perhubungan lain yang dibangun dengan melibatkan swasta. Pasalnya, jika hanya mengandalkan APBN, maka defisit infrastruktur mustahil bisa ditambal.
"Banyak lagi bandara bandara lain baik dimiliki pemerintah, pelabuhan- pelabuhan yang dimiliki pemerintah, juga fasilitas kereta api yang punya prospek banyak," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Dicari Investor Bandara Baru, Biaya Rp 4,3 T untuk 32 Tahun
Senin (7/10/2019), market sounding proyek tersebut digelar di Ruang Nusantara, Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kepala BKPM, Thomas Lembing, menegaskan bahwa proyek ini sebagai salah satu langkah menambal defisit infrastruktur Indonesia.
Di sisi lain, menurutnya negara tetangga juga masih lari kencang membangun infrastruktur. Dia menyebut, Thailand misalnya, tengah membangun eastern economic corridor dengan anggaran US$ 33 miliar.
"Itu backbone-nya ada high speed train yang sambungkan selatan Thailand ke Tiongkok," tandasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, membocorkan bahwa ke depan bakal banyak infrastruktur perhubungan lain yang dibangun dengan melibatkan swasta. Pasalnya, jika hanya mengandalkan APBN, maka defisit infrastruktur mustahil bisa ditambal.
"Banyak lagi bandara bandara lain baik dimiliki pemerintah, pelabuhan- pelabuhan yang dimiliki pemerintah, juga fasilitas kereta api yang punya prospek banyak," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Dicari Investor Bandara Baru, Biaya Rp 4,3 T untuk 32 Tahun
Most Popular