
BI Klaim Rupiah Stabil di Rp 14.170-Rp 14.180/US$
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 October 2019 13:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan rupiah saat ini bergerak pada kisaran Rp14.170 sampai dengan Rp14.180 terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pergerakan rupiah diklaim Perry bergerak stabil sejalan dengan persediaan valas di pasar dan mekanisme pasar yang bekerja sangat baik.
"Supply-demand bekerja sangat baik. Confidence terhadap ekonomi kita sekarang dan ke depan. Sehingga rupiah bergerak stabil di Rp 14.170-Rp 14.180 per dolar," ujar Perry di Kompleks BI, Jumat (4/10/2019).
Adapun sampai pukul 13.00 WIB, nilai tukar rupiah dibanderol Rp 14.130/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 0,38% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Dalam tiga hari terakhir AS melaporkan data ekonomi yang menunjukkan resesi semakin dekat, bahkan ada yang menyebutnya semi resesi.
"Sementara investor berdebat apakah kita memasuki resesi, kami percaya (dengan) latar belakang lebih baik (saat ini) digambarkan sebagai semi-resesi," kata Kepala Strategis Ekuitas di Credit Suisse AS Jonathan Golub sebagaimana ditulis CNBC International.
Data dari Institute fo Supply Management (ISM) Kamis menunjukkan angka Purchasing Managers' Index (PMI) sektor jasa melambat menjadi 52,6 di bulan September, dari sebelumnya 56,4.
Sebelumnya pada hari Selasa lalu ISM melaporkan angka PMI manufaktur AS periode September berada di 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 artinya kontraksi yakni aktivitas sektor manufaktur semakin menyusut, sementara di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi AS 2007-2009 berakhir.
(dru) Next Article "The Mighty" Rupiah
Pergerakan rupiah diklaim Perry bergerak stabil sejalan dengan persediaan valas di pasar dan mekanisme pasar yang bekerja sangat baik.
"Supply-demand bekerja sangat baik. Confidence terhadap ekonomi kita sekarang dan ke depan. Sehingga rupiah bergerak stabil di Rp 14.170-Rp 14.180 per dolar," ujar Perry di Kompleks BI, Jumat (4/10/2019).
Dalam tiga hari terakhir AS melaporkan data ekonomi yang menunjukkan resesi semakin dekat, bahkan ada yang menyebutnya semi resesi.
"Sementara investor berdebat apakah kita memasuki resesi, kami percaya (dengan) latar belakang lebih baik (saat ini) digambarkan sebagai semi-resesi," kata Kepala Strategis Ekuitas di Credit Suisse AS Jonathan Golub sebagaimana ditulis CNBC International.
Data dari Institute fo Supply Management (ISM) Kamis menunjukkan angka Purchasing Managers' Index (PMI) sektor jasa melambat menjadi 52,6 di bulan September, dari sebelumnya 56,4.
Sebelumnya pada hari Selasa lalu ISM melaporkan angka PMI manufaktur AS periode September berada di 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 artinya kontraksi yakni aktivitas sektor manufaktur semakin menyusut, sementara di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi AS 2007-2009 berakhir.
(dru) Next Article "The Mighty" Rupiah
Most Popular