
Gubernur BI: Dana Asing Sudah Masuk Rp 192,6 T
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 October 2019 13:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengatakan aliran modal asing yang masuk (capital inflow) tahun berjalan atau sampai dengan 3 Oktober 2019, sebesar Rp 192,6 triliun.
"Itu total yang masuk year to date. Terdiri dari portofolio SBN yang sebesar Rp 137,9 triliun. Kemudian saham Rp 52,4 triliun. Sisanya obligasi korporasi, SBI (Sertfikat Bank Indonesia), kecil," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di kompleks BI, Jumat (4/10/2019).
Lebih lanjut, Perry menyebutkan bahwa week to date, sampai dengan 3 Oktober, SBN yang masuk sebesar Rp3,14 triliun. Kendati demikian, terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) di saham 0,84%. Adapun nett inflownya sebesar Rp2,34 triliun.
Perry mengklaim bahwa, secara keseluruhan, aliran modal yang masuk ke SBN masih terus berlanjut, membuktikan imbal hasil (yield) tetap menarik dan prospek ekonomi yang menarik.
"Kalau saham memang tetap volatile, keluar-masuk. Karena memang banyak juga dipengaruhi faktor global, yang terjadi di Amerika Serikat dan negara yang lain," tuturnya.
Secara keseluruhan, lanjut Perry membuat pergerakan nilai tukar rupiah stabil, bergerak pada kisaran Rp14.170-Rp14.180 terhadap dolar AS.
"Hal-hal itu, salah satu faktor dari stabilitas nilai tukar adalah tadi berlanjutnya aliran modal asing masuk di samping juga mekanisme pasar yang bekerja sangat baik," ujarnya.
(dru) Next Article BI Sebut Virus Corona Bisa Bikin Devisa RI Menguap US$ 1,3 M
"Itu total yang masuk year to date. Terdiri dari portofolio SBN yang sebesar Rp 137,9 triliun. Kemudian saham Rp 52,4 triliun. Sisanya obligasi korporasi, SBI (Sertfikat Bank Indonesia), kecil," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di kompleks BI, Jumat (4/10/2019).
Lebih lanjut, Perry menyebutkan bahwa week to date, sampai dengan 3 Oktober, SBN yang masuk sebesar Rp3,14 triliun. Kendati demikian, terjadi aliran modal asing keluar (capital outflow) di saham 0,84%. Adapun nett inflownya sebesar Rp2,34 triliun.
"Kalau saham memang tetap volatile, keluar-masuk. Karena memang banyak juga dipengaruhi faktor global, yang terjadi di Amerika Serikat dan negara yang lain," tuturnya.
Secara keseluruhan, lanjut Perry membuat pergerakan nilai tukar rupiah stabil, bergerak pada kisaran Rp14.170-Rp14.180 terhadap dolar AS.
"Hal-hal itu, salah satu faktor dari stabilitas nilai tukar adalah tadi berlanjutnya aliran modal asing masuk di samping juga mekanisme pasar yang bekerja sangat baik," ujarnya.
(dru) Next Article BI Sebut Virus Corona Bisa Bikin Devisa RI Menguap US$ 1,3 M
Most Popular