
Stasiun Manggarai Layani KA Bandara, Efektif Gaet Penumpang?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
04 October 2019 09:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kereta Api (KA) Bandara Soekarno-Hatta resmi memperpanjang rute hingga Stasiun Manggarai. Para pengguna bisa naik-turun melalui Stasiun Manggarai mulai Sabtu besok (5/10/2019). Saat ini, KA Bandara hanya singgah di Stasiun Batu Ceper, Duri, dan BNI City.
Di Stasiun Manggarai, saat ini sudah tersedia lokasi khusus bagi penumpang KA Bandara. Stasiun KA Bandara ini merupakan bagian dari Stasiun Manggarai yang sedang disiapkan menjadi stasiun sentral bagi seluruh perjalanan kereta api.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Danto Restiawan, menjelaskan bahwa pintu masuk menuju Stasiun KA Bandara dipisahkan dengan pintu masuk untuk KRL dan KA Jarak Jauh.
"Kami membuatkan akses yang lebih dekat dan nyaman," kata Danto melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Dikatakan bahwa akses masuk Stasiun KA Bandara terletak di sisi barat pintu utama, di Jalan Saharjo I. Lokasinya berada di samping jembatan kereta yang menuju ke arah Pasaraya Manggarai.
Dia bilang, dipisahkannya pintu masuk bagi penumpang KA Bandara karena lintasan KA Bandara terletak di jalur 9 dan 10. Jalur itu berada pada ujung paling Barat.
Sementara, pada jalur 7 Stasiun Manggarai terdapat pergerakan kereta yang sangat padat. Ditambah dengan ramainya penumpang KRL Commuter Line transit, maka lebih baik penumpang KA Bandara yang datang langsung ke Stasiun Manggarai tidak lewat pintu depan.
"Apabila calon penumpang harus melalui akses utama, maka mereka harus melintasi jalur yang cukup banyak dan jauh serta melalui perlintasan rel yang tidak mendukung untuk membawa koper atau bawaan yang besar," tandasnya.
Ia mengatakan bahwa KA Bandara juga menjadi alternatif bagi penumpang KRL Commuter Line yang hendak melanjutkan perjalanan.
Di Stasiun Manggarai, saat ini sudah tersedia lokasi khusus bagi penumpang KA Bandara. Stasiun KA Bandara ini merupakan bagian dari Stasiun Manggarai yang sedang disiapkan menjadi stasiun sentral bagi seluruh perjalanan kereta api.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Danto Restiawan, menjelaskan bahwa pintu masuk menuju Stasiun KA Bandara dipisahkan dengan pintu masuk untuk KRL dan KA Jarak Jauh.
![]() |
"Kami membuatkan akses yang lebih dekat dan nyaman," kata Danto melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).
Dikatakan bahwa akses masuk Stasiun KA Bandara terletak di sisi barat pintu utama, di Jalan Saharjo I. Lokasinya berada di samping jembatan kereta yang menuju ke arah Pasaraya Manggarai.
Dia bilang, dipisahkannya pintu masuk bagi penumpang KA Bandara karena lintasan KA Bandara terletak di jalur 9 dan 10. Jalur itu berada pada ujung paling Barat.
Sementara, pada jalur 7 Stasiun Manggarai terdapat pergerakan kereta yang sangat padat. Ditambah dengan ramainya penumpang KRL Commuter Line transit, maka lebih baik penumpang KA Bandara yang datang langsung ke Stasiun Manggarai tidak lewat pintu depan.
"Apabila calon penumpang harus melalui akses utama, maka mereka harus melintasi jalur yang cukup banyak dan jauh serta melalui perlintasan rel yang tidak mendukung untuk membawa koper atau bawaan yang besar," tandasnya.
Ia mengatakan bahwa KA Bandara juga menjadi alternatif bagi penumpang KRL Commuter Line yang hendak melanjutkan perjalanan.
Penumpang dapat menuju ke peron 9 dan 10 untuk tap out Commuter Line dan melanjutkan perjalanan menggunakan KA Bandara dengan melakukan pembelian tiket melalui Vending Machine dan POS (point of sales).
Dengan dioperasikannya Stasiun KA Bandara Manggarai ini, masyarakat mempunyai alternatif akses untuk menuju bandara. Jika sebelumnya layanan KA Bandara hanya bisa dicapai melalui Stasiun Sudirman Baru (BNI City), Stasiun Duri dan Stasiun Batu Ceper, kini masyarakat bisa mengakses KA Bandara dari Stasiun Manggarai.
Sebelumnya layanan KA Bandara dari Bekasi dihentikan sejak 8 September 2019 setelah sebelumnya dibuka sejak Juni 2018 lalu.
Mengenai kesiapan stasiun, pihaknya sudah melakukan uji pengoperasian prasarana dan uji keselamatan. Dari hasil pengujian tersebut, stasiun ini dinyatakan layak untuk dioperasikan.
"Stasiun ini dibangun dengan mengedepankan kenyamanan penumpang. Untuk menuju ke peron, telah disediakan eskalator dan lift bagi lansia dan difabel, sehingga tidak menyulitkan penumpang apabila membawa barang bawaan yang besar dan berat," kata Danto.
Sebagai cara menggaet penumpang, PT Railink sebagai pengelola operasi dan anak usaha PT KAI (Persero), memberikan promo tarif gratis di hari pertama operasional dari Manggarai. Promo tersebut diinformasikan melalui akun instagram resmi @kabandararailink. Namun, promo gratis tersebut tidak berlaku jika kuota telah habis.
"100 orang pertama gratis naik KA Bandara, bisa turun di BNI City, Duri, Batu Ceper ataupun sampai Bandara Soekarno Hatta," tulis akun tersebut, Kamis (3/10/2019).
Adapun jadwal perjalanan tersedia tiap 30 menit sekali. Dari Manggarai menuju Soetta, kereta pertama berangkat pukul 05.10, dan kereta terakhir pukul 21.40. Sedangkan dari Soetta menuju menuju Manggarai kereta pertama pukul 06.20 dan kereta terakhir pukul 23.20.
Perpanjangan rute sekaligus diharapkan bisa memacu tingkat keterisian atau okupansi KA Bandara.
"Saya harapkan paling tidak 50% ya, menjadi 50%," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis (3/10/2019).
Target yang dipatok Budi Karya tergolong tidak terlalu muluk. Pasalnya, sejauh ini okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta belum terlalu optimal. "Semula 30-35%," sebutnya.
Pada Juli silam, tingkat okupansi KA tersebut mencapai rata-rata 4.000-4.400 penumpang per hari atau hanya 13% dari kapasitas angkut. Padahal, kapasitas total kereta tersebut jauh lebih besar.
Mengacu pada data yang tercantum dalam website resmi Railink, tiap rangkaian KA Bandara Soetta terdiri dari 6 gerbong. Masing-masing rangkaian tersedia 272 kursi.
KA Bandara sedianya diproyeksikan mampu beroperasi dengan 124 jadwal perjalanan per hari, sehingga mampu mengangkut 33.728 penumpang per hari. Namun, sejauh ini baru terdapat 70 jadwal perjalanan per hari.
Dengan jumlah tersebut, kapasitas penumpang per hari adalah 19.040 penumpang. Jika dibandingkan dengan tingkat okupansi saat itu yang mencapai 4.000-4.400/hari, maka setiap hari di KA Bandara ada 15.000 kursi kosong.
Sebelumnya layanan KA Bandara dari Bekasi dihentikan sejak 8 September 2019 setelah sebelumnya dibuka sejak Juni 2018 lalu.
Mengenai kesiapan stasiun, pihaknya sudah melakukan uji pengoperasian prasarana dan uji keselamatan. Dari hasil pengujian tersebut, stasiun ini dinyatakan layak untuk dioperasikan.
"Stasiun ini dibangun dengan mengedepankan kenyamanan penumpang. Untuk menuju ke peron, telah disediakan eskalator dan lift bagi lansia dan difabel, sehingga tidak menyulitkan penumpang apabila membawa barang bawaan yang besar dan berat," kata Danto.
Sebagai cara menggaet penumpang, PT Railink sebagai pengelola operasi dan anak usaha PT KAI (Persero), memberikan promo tarif gratis di hari pertama operasional dari Manggarai. Promo tersebut diinformasikan melalui akun instagram resmi @kabandararailink. Namun, promo gratis tersebut tidak berlaku jika kuota telah habis.
"100 orang pertama gratis naik KA Bandara, bisa turun di BNI City, Duri, Batu Ceper ataupun sampai Bandara Soekarno Hatta," tulis akun tersebut, Kamis (3/10/2019).
![]() |
Adapun jadwal perjalanan tersedia tiap 30 menit sekali. Dari Manggarai menuju Soetta, kereta pertama berangkat pukul 05.10, dan kereta terakhir pukul 21.40. Sedangkan dari Soetta menuju menuju Manggarai kereta pertama pukul 06.20 dan kereta terakhir pukul 23.20.
Perpanjangan rute sekaligus diharapkan bisa memacu tingkat keterisian atau okupansi KA Bandara.
"Saya harapkan paling tidak 50% ya, menjadi 50%," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ketika ditemui di kantor Kemenko Kemaritiman, Kamis (3/10/2019).
Target yang dipatok Budi Karya tergolong tidak terlalu muluk. Pasalnya, sejauh ini okupansi KA Bandara Soekarno-Hatta belum terlalu optimal. "Semula 30-35%," sebutnya.
Pada Juli silam, tingkat okupansi KA tersebut mencapai rata-rata 4.000-4.400 penumpang per hari atau hanya 13% dari kapasitas angkut. Padahal, kapasitas total kereta tersebut jauh lebih besar.
Mengacu pada data yang tercantum dalam website resmi Railink, tiap rangkaian KA Bandara Soetta terdiri dari 6 gerbong. Masing-masing rangkaian tersedia 272 kursi.
KA Bandara sedianya diproyeksikan mampu beroperasi dengan 124 jadwal perjalanan per hari, sehingga mampu mengangkut 33.728 penumpang per hari. Namun, sejauh ini baru terdapat 70 jadwal perjalanan per hari.
Dengan jumlah tersebut, kapasitas penumpang per hari adalah 19.040 penumpang. Jika dibandingkan dengan tingkat okupansi saat itu yang mencapai 4.000-4.400/hari, maka setiap hari di KA Bandara ada 15.000 kursi kosong.
(tas) Next Article Obral Tiket Bisa Selamatkan Bisnis KA Bandara?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular