
4 Mal Kena Demo, Pengusaha: Amit-Amit RI Seperti Hong Kong
Suhendra, CNBC Indonesia
01 October 2019 16:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha pusat perbelanjaan mengaku aksi-aksi demo yang berakhir rusuh telah membuat khawatir. Mereka tak ingin demo dan kericuhan berkepanjangan yang kini terjadi di Hong Kong menular di Jakarta.
Ketua Umum Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan, mengatakan pada demo rusuh Senin malam (30/9), beberapa pusat perbelanjaan terkena imbas akibat rusuh massa pendemo, antara lain Plaza Senayan, Senayan City, Plaza Semanggi, Slipi Plaza.
Namun, Ridwan belum bisa memastikan dampak kerugian materi dari kejadian konsentrasi massa kemarin malam. Ia memang sempat khawatir bila aksi massa membuat rusuh terus berlanjut.
"Demo ini mengkhwatirkan sekali buat bisnis, eskalasi bukan turun, tapi malah meningkat," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/9).
Ridwan mengatakan pada ajang Council of Asian Shopping Centers (CASC) atau forum pusat perbelanjaan di Asia yang berlangsung 10-12 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pihak perwakilan pengusaha mal di Hong Kong mengungkapkan data yang cukup menyedihkan. Penjualan ritel di mal-mal anjlok hampir 20% akibat merosotnya kunjungan turis ke Hong Kong.
"Kemarin saat kongres di Malaysia dalam forum CASC, mereka bilang penjualan turun 19% hampir semua perdagangan ritel," katanya.
Ia berharap para pendemo tak anarkis tak melakukan kerusuhan. Sebab, dampaknya sangat buruk bila setiap aksi unjuk rasa harus berakhir ricuh apalagi berlangsung jangka panjang.
"Jangan berharap seperti Hong Kong, bodoh itu, ekonomi kita yang sudah lumayan bagus, Hong Kong hancur, semua wisatawan hilang," katanya.
Mengenai potensi demo yang berkelanjutan, Ridwan sudah berkoordinasi dengan aparat untuk meningkatkan pengamanan. Para pengelola mal juga sudah meningkatkan pengamanan internal di masing-masing pusat perbelanjaan.
"Kita wait and see sampai Rabu, kemungkinan sampai Rabu," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Demo Rusuh! Orang Kejebak di Mal & Bikin Resah Pengusaha
Ketua Umum Asosiasi Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan, mengatakan pada demo rusuh Senin malam (30/9), beberapa pusat perbelanjaan terkena imbas akibat rusuh massa pendemo, antara lain Plaza Senayan, Senayan City, Plaza Semanggi, Slipi Plaza.
Namun, Ridwan belum bisa memastikan dampak kerugian materi dari kejadian konsentrasi massa kemarin malam. Ia memang sempat khawatir bila aksi massa membuat rusuh terus berlanjut.
"Demo ini mengkhwatirkan sekali buat bisnis, eskalasi bukan turun, tapi malah meningkat," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (1/9).
Ridwan mengatakan pada ajang Council of Asian Shopping Centers (CASC) atau forum pusat perbelanjaan di Asia yang berlangsung 10-12 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pihak perwakilan pengusaha mal di Hong Kong mengungkapkan data yang cukup menyedihkan. Penjualan ritel di mal-mal anjlok hampir 20% akibat merosotnya kunjungan turis ke Hong Kong.
"Kemarin saat kongres di Malaysia dalam forum CASC, mereka bilang penjualan turun 19% hampir semua perdagangan ritel," katanya.
Ia berharap para pendemo tak anarkis tak melakukan kerusuhan. Sebab, dampaknya sangat buruk bila setiap aksi unjuk rasa harus berakhir ricuh apalagi berlangsung jangka panjang.
"Jangan berharap seperti Hong Kong, bodoh itu, ekonomi kita yang sudah lumayan bagus, Hong Kong hancur, semua wisatawan hilang," katanya.
Mengenai potensi demo yang berkelanjutan, Ridwan sudah berkoordinasi dengan aparat untuk meningkatkan pengamanan. Para pengelola mal juga sudah meningkatkan pengamanan internal di masing-masing pusat perbelanjaan.
"Kita wait and see sampai Rabu, kemungkinan sampai Rabu," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Demo Rusuh! Orang Kejebak di Mal & Bikin Resah Pengusaha
Most Popular