
Deflasi Rendah, BPS Pastikan Daya Beli Masih Terjaga
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
01 October 2019 15:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menegaskan daya beli masyarakat masih baik, meski terjadi deflasi sebesar 0,27% selama September 2019. Adapun deflasi ini lebih rendah dari September 2018 yang tercatat 0,18%.
Menurutnya, inflasi inti masih terjaga dengan baik. Selain itu, deflasi selama bulan lalu terjadi karena penurunan harga pangan di pasar.
"Saya katakan bahwa deflasi 0,27% lebih disebabkan karena penurunan harga-harga bergejolak. Sedangkan inflasi inti masih aman dan daya beli masih terjaga baik," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, (1/10/2019).
Ia menjelaskan, bahan pangan yang mengalami penurunan dan menyumbang deflasi adalah cabai merah yang harganya turun tajam berikan andil 0,19%, bawang merah andil 0,07%, daging ayam ras 0,05% dan cabai rawit beri andil 0,03% ke deflasi.
"Saya simpulkan tidak ada penurunan daya beli," tegasnya.
Sementara itu, dari beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya bahan makanan dan yang lainnya inflasi. Inflasi tertinggi ada di kelompok sandang sebesar 0,72% dan andil 0,05%. Inflasi lada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang menjadi pilihan investasi paling aman bagi masyarakat di tengah kondisi global saat ini.
Kemudian disusul oleh kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,09% dengan andil 0,02%. Adapun yang dominan naik dari kelompok ini adalah tarif sewa rumah dengan andil 0,01%.
(dru) Next Article Inflasi, Sang 'Copet' yang Kini Dinanti
Menurutnya, inflasi inti masih terjaga dengan baik. Selain itu, deflasi selama bulan lalu terjadi karena penurunan harga pangan di pasar.
"Saya katakan bahwa deflasi 0,27% lebih disebabkan karena penurunan harga-harga bergejolak. Sedangkan inflasi inti masih aman dan daya beli masih terjaga baik," ujarnya di gedung BPS, Jakarta, (1/10/2019).
"Saya simpulkan tidak ada penurunan daya beli," tegasnya.
Sementara itu, dari beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi hanya bahan makanan dan yang lainnya inflasi. Inflasi tertinggi ada di kelompok sandang sebesar 0,72% dan andil 0,05%. Inflasi lada kelompok ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang menjadi pilihan investasi paling aman bagi masyarakat di tengah kondisi global saat ini.
Kemudian disusul oleh kelompok perumahan, air, listrik gas dan bahan bakar sebesar 0,09% dengan andil 0,02%. Adapun yang dominan naik dari kelompok ini adalah tarif sewa rumah dengan andil 0,01%.
(dru) Next Article Inflasi, Sang 'Copet' yang Kini Dinanti
Tags
Related Articles
Recommendation


Kiamat HP Segera Tiba, Penggantinya Sudah Ramai Bermunculan

Bos Raksasa Teknologi China Dihukum Mati Usai Perusahaan Bangkrut

Mobil Ini Paling Gak Laku di RI, Cuma Terjual 3 Unit

Banjir Rendam Ciledug Sampai 2 Meter, Warga Langsung Dievakuasi

Siaga Perang Lawan China Dekat RI, NATO Cs Kerahkan Jet Tempur F-35

Pedagang HP China Makin Susah, Jualan HP India Malah Laku Keras

Awas Perang Dekat RI, Detik-Detik Kapal China Tabrak & Tembak Tetangga

Terbukti Ilmiah, Begini Cara Kurangi Kadar Gula dalam Nasi Putih
Most Popular