Kereta Cepat JKT-SBY Rp60 T: Waktu Tempuh Dipangkas 3,5 Jam

Redaksi, CNBC Indonesia
27 September 2019 12:05
Kereta semi cepat Jakarta-Surabaya akan memangkas waktu perjalanan sampai 3,5 jam dari 9 jam.
Foto: Foto/Kereta Cepat/Instagram @keretacepat_id
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang jadi bagian dari The Java Northline Upgrading Project sudah tahap persiapan pembangunan. Proyek senilai Rp60 triliun ini akan memangkas waktu tempuh kereta Jakarta-Surabaya atau sebaliknya sebanyak 3,5 jam dari kereta konvensional butuh 9 jam.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan nilai investasi pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya sebesar Rp 60 triliun, dengan rincian biaya pembangunan berasal dari JICA (Jepang) dan biaya pembebasan lahan dari Pemerintah Indonesia.



Pemerintah menargetkan kereta tersebut dapat beroperasi hingga Cirebon pada 2024 dan beroperasi menyeluruh hingga Surabaya pada 2025.

"Kami berharap waktu tempuh Jakarta-Surabaya menjadi 5,5 jam atau berkurang 3,5 jam dari saat ini," ujar Budi Karya seperti dikutip dari Setkab, Jumat (27/9).

Ia mengatakan survei pembangunan kereta semi cepat sudah berjalan sejak bulan Juni 2019 dan direncanakan selesai Oktober 2020. Sementara kajian pembangunannya telah dilakukan Pemerintah Indonesia dengan tim konsultan JICA sejak tahun 2017.

Guna mendukung jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan sterilisasi terhadap 500 perlintasan jalan dan kereta.

"Kami ditugasi untuk memperbaiki atau mensterilkan kurang lebih sekitar 500 perlintasan sebidang dengan jalan raya di sepanjang perlintasan rel kereta semi cepat Jakarta-Surabaya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Kementerian PUPR, jelas Basuki, akan membangun flyover dan underpass hingga jembatan penyebrangan orang (JPO) termasuk perbaikan jalan lingkungan di sekitarnya, dengan menggunakan teknologi dan produk dalam negeri. Penggunaan produk lokal digunakan karena lebih hemat dalam biaya pengerjaan dan lebih cepat waktu penyelesaiannya.



Menurut Menteri PUPR itu, pengerjaan underpass, flyover, dan JPO akan dimulai tahun 2020 setelah Feasibility Study (FS) kereta semi cepat diselesaikan pihak Jepang. Direncanakan pembangunan flyover akan diterapkan pada perlintasan sebidang di wilayah perkotaan dan untuk wilayah perdesaan underpass.

"Setelah studi ini selesai kita mulai konstruksi fisik selama mungkin 2-3 tahun. Konektivitas di Pulau Jawa akan menjadi lebih lancar karena Merak, Jakarta, Demak, Semarang, Kudus hingga Surabaya sudah tersambung," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Mau Tahu Bocoran Proyek Kereta Cepat JKT-SBY? Simak Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular