Internasional
Di 2019, 5 Maskapai Penerbangan Eropa Ini Bangkrut
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
27 September 2019 08:03
Flybmi (Inggris)
Di bulan yang sama dengan Germania, maskapai asal Inggris Flybmi juga membatalkan semua penerbangannya dan bangkrut. Maskapai ini menyalahkan Brexit sebagai alasan ia gulung tikar.
Perusahaan ini memiliki 376 staff dan mengoperasikan 600 penerbangan setiap minggu. Namun tingginya harga bahan bakar dan biaya karbon, pungutan atas kandungan karbon pada bahan bakar fosil, membuat keuangan mengalami kesulitan.
"Perdagangan yang sedang terjadi dan prospek masa depan telah dipenuhi ketidakpastian karena Brexit, yang menyebabkan ketidakmampuan kami untuk terus berkontrak di Eropa dan mengurangi kepercayaan diri kami untuk terus melakukan bisnis di Eropa," ujar manajemen.
Flybmi merupakan bagian dari Airline Investment Limited Group. Ia melayani 24 destinasi, termasuk Brussels, Milan, Munich dan Hamburg. Tahun 2018, maskapai ini membawa 522 ribu penumpang.
WOW Air
Maskapai asal Irlandia ini menyatakan bangkrut pada Maret 2019 lalu. Perusahaan yang berpusat di Islandia ini merupakan maskapai LCC yang melakukan penerbangan di atas Atlantic dengan total penumpang mencapai 3,5 juta orang setiap tahun.
"Saya tidak akan memaafkan diri saya karena ini," kata CEO WOW Skuli Mogensen.
Maskapai memiliki 1000 karyawan ini sebenarnya masih anak baru di industri penerbangan. Ia dibuat tahun 2011, dengan rute penerbangan kebanyakan Eropa dan AS.
Sekitar 30% turis mengunjungi Islandia dengan menggunakan WOW sebagai maskapai penerbangan. Akibatnya, ketika ia tutup jumlah turis di Islandia sempat turun tajam.
Aigle Azur
Aigle Azur merupakan maskapai asal Prancis yang kebanyakan melayani penerbangan dari Prancis ke Aljazair. Maskapai ini resmi menyatakan diri bangkrut pada September 2019 lalu.
Padahal maskapai yang bermarkas di Paris Orly ini ini memiliki investor terkenal seperti David Neeleman dan kelompok China HNA. Sebelum bangkrut, Aigle Azur malah masih mencatat beberapa rencana pertumbuhan yang ambisius yang mencakup penambahan armada pesawat A330.
(sef/sef)
 Foto: BMI (Youtube/Wingin' It! Paul Lucas via REUTERS) |
Di bulan yang sama dengan Germania, maskapai asal Inggris Flybmi juga membatalkan semua penerbangannya dan bangkrut. Maskapai ini menyalahkan Brexit sebagai alasan ia gulung tikar.
"Perdagangan yang sedang terjadi dan prospek masa depan telah dipenuhi ketidakpastian karena Brexit, yang menyebabkan ketidakmampuan kami untuk terus berkontrak di Eropa dan mengurangi kepercayaan diri kami untuk terus melakukan bisnis di Eropa," ujar manajemen.
Flybmi merupakan bagian dari Airline Investment Limited Group. Ia melayani 24 destinasi, termasuk Brussels, Milan, Munich dan Hamburg. Tahun 2018, maskapai ini membawa 522 ribu penumpang.
WOW Air
 Foto: WOW Air (Dok. WOW Airlines) |
Maskapai asal Irlandia ini menyatakan bangkrut pada Maret 2019 lalu. Perusahaan yang berpusat di Islandia ini merupakan maskapai LCC yang melakukan penerbangan di atas Atlantic dengan total penumpang mencapai 3,5 juta orang setiap tahun.
"Saya tidak akan memaafkan diri saya karena ini," kata CEO WOW Skuli Mogensen.
Maskapai memiliki 1000 karyawan ini sebenarnya masih anak baru di industri penerbangan. Ia dibuat tahun 2011, dengan rute penerbangan kebanyakan Eropa dan AS.
Sekitar 30% turis mengunjungi Islandia dengan menggunakan WOW sebagai maskapai penerbangan. Akibatnya, ketika ia tutup jumlah turis di Islandia sempat turun tajam.
Aigle Azur
 Foto: Aigle Azur (REUTERS/Benoit Tessier) |
Aigle Azur merupakan maskapai asal Prancis yang kebanyakan melayani penerbangan dari Prancis ke Aljazair. Maskapai ini resmi menyatakan diri bangkrut pada September 2019 lalu.
Padahal maskapai yang bermarkas di Paris Orly ini ini memiliki investor terkenal seperti David Neeleman dan kelompok China HNA. Sebelum bangkrut, Aigle Azur malah masih mencatat beberapa rencana pertumbuhan yang ambisius yang mencakup penambahan armada pesawat A330.
(sef/sef)
Pages
Most Popular