Target Operasi Akhir 2024, MRT Fase II Sudah Sampai Mana Ya?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 September 2019 19:57
MRT fase II ditargetkan operasi akhir 2024.
Foto: Pemeriksaan infrastruktur MRT pasca Gempa, Jumat (2/8/2019). (dok. MRT Jakarta)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta  William Sabandar mengatakan, pengerjaan rute fase II untuk rute Bundaran HI sampai Jakarta Kota sedang dilakukan. Saat ini perusahaan baru mengerjakan paket CP 202 yang merupakan pembangunan fasilitas untuk aliran listrik di Monas.

"Hingga September progres konstruksi dark CP 200 mencapai 68%. Ditargetkan pada tahun ini paket pengerjaan CP 200 ini bisa rampung," ujar William di kantornya, Kamis (26/9/2019).

Sementara itu, untuk paket pengerjaan CP 201, saat ini sedang dilakukan lelang. Diharapkan lelang bisa rampung tahun ini sehingga pada Februari 2020 bisa mulai konstruksi. Untuk paket CP 202 dan 203 juga saat ini masih dalam tahap lelang. Diharapkan kedua fase tersebut sudah mulai bisa digarap pada Maret 2020. 



Sedangkan untuk CP 205 dan CP 206 pada Oktober akan dimulai lelang. Diharapkan pada Mei 2020 pengerjaan di paket tersebut mulai dikerjakan. 

Sedangkan untuk paket CP 204 hingga saat ini belum bisa dipastikan lelangnya. Saat ini MRT Jakarta baru mendapatkan izin untuk membangun depo di Ancol Barat. 

"Lelang [CP 205 dan 206] di bulan Oktober dan paket itu akan dibangun bulan Mei 2020," ucapnya. 



William mengatakan, operasi kereta MRT Jakarta fase II masih terjadwal sesuai yang ditargetkan. 

MRT Jakarta fase II memang, lanjut William ditargetkan beroperasi pada 2024 mendatang. "Itu akan masuk dalam rencana di akhir 2024 MRT akan beroperasi," ucapnya.

Depo Masih Pembebasan Lahan

Saat ini, proyek pembangunan depo yang masuk dalam paket C204 masih menunggu pembebasan lahan. Adapun saat ini pihaknya sudah mendapatkan restu dari pemerintah provinsi DKI Jakarta sampai pemerintah pusat untuk penambahan rute Ancol Barat.

"Kita sudah di-support untuk ditempatkan depo di Ancol Barat. Dari Pemprov sudah oke, Kemenhub juga. Sekarang kami sedang memastikan pembebasan lahan," kata William di kantornya, Kamis (26/9/2019).

Lahan depo yang saat ini sedang diperjuangkan, kata William merupakan milik satu korporasi. Adapun kebutuhan lahan yang diperlukan, untuk pembangunan depo di Ancol Barat seluas 19,5 hektare. 

"Mekanisme pembebasan lahan oleh Pemprov DKI Jakarta, upaya menuju ke sana sudah kita lakukan dan pihak swastanya sudah mau membebaskan lahan untuk depo di Ancol Barat," katanya. 

William juga mengakui sudah mengirimkan surat ke JICA untuk dukungan studi kelayakan dan desain awal jalur penyambung dari Stasiun Kota ke Depo di Ancol Barat. Setidaknya akan ada 5 stasiun tambahan dari Kota ke Depo.

"Kita sudah bersurat ke JICA, mereka siap dukung pendanaan dan bantu untuk FS dan desainnya dari Kota ke Ancol Barat, itu ada tambahan 5 stasiun," sebut William.

"Stasiun yang sudah pasti itu Gunung Sahari, Ancol, dan yang di Depo, dua lagi kayaknya di Mangga Dua belum jelas penetapannya," lanjutnya.

Untuk tambahan dana sendiri akan terlihat setelah studi kelayakan selesai dilakukan. Hingga kini investasiMRT Fase II sebesar Rp 22,5 triliun.


(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular