
Jakarta Digoyang Demo, Penumpang MRT Pecah Rekor
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 September 2019 19:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi demo yang terjadi selama tiga hari di Jakarta berdampak pada lonjakan penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Jumlah penumpang MRT tembus rekor.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pada 24-25 September 2019, membuat penumpang MRT naik dua kali lipat, bahkan memecahkan rekor angkut penumpang per harinya.
"Kemarin angka paling tinggi selama 6 bulan operasi sejak 24 Maret. Pada 25 September rekor [jumlah penumpang] mencapai 121.076 penumpang. Sehari sebelumnya juga pecahkan rekor, di tanggal 24 September, 113.560 penumpang," kata William di kantornya, Kamis (26/9/2019).
Para demonstran kata William, lebih memilih MRT untuk melakukan mobilitas. Terlebih, kereta Commuter Line juga sempat tidak beroperasi pada saat aksi demonstran. Oleh karena itu, MRT menjadi alternatif para demonstran ketika Commuter Line tidak beroperasi.
"Karena ada kegiatan demo, alternatif orang gunakan MRT tinggi. Commuter line juga sempat nggak bisa operasi waktu sore," ucapnya.
Adapun berdasarkan catatan MRT, jumlah penumpang pada September 2019 mencapai rata-rata 90.386 per hari, lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penumpang pada Agustus 2019 yang mencapai 82.477 per harinya.
(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan pada 24-25 September 2019, membuat penumpang MRT naik dua kali lipat, bahkan memecahkan rekor angkut penumpang per harinya.
"Kemarin angka paling tinggi selama 6 bulan operasi sejak 24 Maret. Pada 25 September rekor [jumlah penumpang] mencapai 121.076 penumpang. Sehari sebelumnya juga pecahkan rekor, di tanggal 24 September, 113.560 penumpang," kata William di kantornya, Kamis (26/9/2019).
Para demonstran kata William, lebih memilih MRT untuk melakukan mobilitas. Terlebih, kereta Commuter Line juga sempat tidak beroperasi pada saat aksi demonstran. Oleh karena itu, MRT menjadi alternatif para demonstran ketika Commuter Line tidak beroperasi.
"Karena ada kegiatan demo, alternatif orang gunakan MRT tinggi. Commuter line juga sempat nggak bisa operasi waktu sore," ucapnya.
Adapun berdasarkan catatan MRT, jumlah penumpang pada September 2019 mencapai rata-rata 90.386 per hari, lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah penumpang pada Agustus 2019 yang mencapai 82.477 per harinya.
(hoi/hoi) Next Article Ada Jalur Baru MRT 'Belah' Jakarta, Ini Rute-Rutenya
Most Popular