Stiglitz Sebut Ekonomi Dunia Melambat Parah, Tapi Tak Krisis

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
26 September 2019 18:39
Masalah Besar Bernama 'Trump'
Foto: Reuters/Reuters Denis Balibous
China, Eropa, dan AS merupakan kekuatan ekonomi utama dunia yang semuanya mengalami masalah saat ini. "China mengalami saat-saat yang sulit untuk menumbuhkan ekspor manufakturnya, dan berharap pada pertumbuhan domestik," jelas Stiglitz.

Dari Eropa, Jerman saat ini tengah dalam tekanan untuk menstimulasi ekonominya. Sementara AS mempunyai masalah sendiri, yaitu Donald Trump.

"Jadi semua ini bukan hanya karena perang dagang. Dia (Trump) telah menimbulkan ketidakpastian politik, atau bisa dikatakan sebuah tingkatan baru dari chaos. Perang dagang hanya membuat semua ini makin parah," papar Stiglitz.


Stiglitz saat ini sedang melakukan promosi buku barunya berjudul People, Power, and Profits: Progressive Capitalism for an Age of Discontent. Dalam buku ini dia merekomendasikan perusahaan teknologi raksasa untuk memisahkan diri.

"Tidak ada alasan Facebook dibiarkan mengakuisisi Instagram dan WhatsApp," katanya.

Alasan Stiglitz adalah, karena perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Apple, Amazon, dan Google untung besar namun melakukan penghindaran pajak.


Pada ekonom saat ini memang tengah mendukung langkah pemerintah Prancis untuk mengejar pajak dari raksasa-raksasa teknologi dunia tersebut. Bahkan langkah Prancis ini mendorong dunia untuk membahas lebih dalam untuk menarik pajak perusahaan-perusahaan digital.

"Kondisi ini membuat orang sadar, bahwa ada fundamental yang salah saat korporasi kata di dunia ternyata tidak membayar pajak," papar mantan Kepala Ekonomi Bank Dunia dan Kepala Penasihat Ekonomi Presiden Bill Clinton tersebut. (wed/dru)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular