Luhut Hingga Jokowi Lobi China Relokasi Pabrik Mebel ke RI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
26 September 2019 16:26
Upaya menarik relokasi pabrik mebel oleh pemerintah terus dilakukan.
Foto: Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Soenoto (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha mebel di dalam negeri menyambut positif upaya pemerintah menarik investasi di bidang permebelan. Indonesia berambisi menjadi eksportir mebel yang diperhitungkan dan bisa menyalip Vietnam.

Anggota Dewan Penasihat Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Rudy T Luwia mengatakan pemerintah saat ini sedang merayu relokasi beberapa pabrik mebel China ke Indonesia.

Belum lama ini memang beberapa menteri seperti Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Mendag Enggartiasto Lukita terbang ke China menghadiri Cina-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16 yang berlangsung pada 21-24 September di The Nanning International Convention and Exhibition Center, Nanning, China. 



"Pak Luhut sekarang ada di China, Pak Lembong ke China, kita mau jemput bola," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Rabu (25/9)

Ia mengatakan informasi yang dia didapat, sedikitnya ada 10 perusahaan mebel China untuk penjajakan relokasi pabrik ke Indonesia. Bila ini terjadi maka, peluang Indonesia meningkatkan ekspor terbuka lebar.

Indonesia harus berpuas dengan angka ekspor hanya US$ 2,5 miliar dengan target US$ 5 miliar yang belum kesampaian. Sedangkan Vietnam sudah mencapai US$ 9 miliar, dan proyeksikan pada 2020 mencapai US$ 10 miliar.

Ketua Umum Himpunan Industri Mebel Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengatakan ada rencana Presiden Jokowi ke China, untuk menarik investasi di bidang furnitur.



"Kami dengan Pak Jokowi mau ke China undang investor, mari kita bagi-bagi dan buat China US$ 5 miliar hanya peanuts (kecil). Sekian pengusaha (investor China) selesai," katanya.

Soenoto mengatakan, selain mendorong relokasi pabrik dari China ke Indonesia, industri mebel perlu dukungan pemerintah dalam hal memfasilitasi pameran skala besar tingkat dunia untuk penetrasi pasar.

"Saya bilang di Istana, salah satu penunjang berikan kami fasilitas pameran di seluruh dunia...Kami tak minta duit, difasilitasi saja pameran di seluruh dunia," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Miris! Satu Lagi, RI Kalah dari Vietnam di Bidang Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular