China Pusing Soal Babi & RI Menang Banyak, Gimana Ceritanya?

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
21 September 2019 07:17
Indonesia Menang Banyak
Foto: Seorang penjual menyiapkan babi panggang untuk dijual di sepanjang jalan menjelang Tahun Baru Imlek Cina, di Phnom Penh, Kamboja, 4 Februari 2019. REUTERS / Samrang Pring
Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hari Suyasa mengatakan saat ini wabah flu babi afrika tidak terjadi di Indonesia, sehingga masih dalam kondisi aman. Meski menurutnya diperlukan antisipasi penyebaran flu babi Afrika ke dalam negeri.

"Ini cukup berbahaya, tapi sejauh ini Indonesia belum ada sama sekali kasus yang terjadi China," kata Hari kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/9/2019)

China Pusing Soal Babi & RI Menang Banyak, Gimana Ceritanya?Foto: Infografis/Ekpor-Impor Daging Babi/Edward Ricardo

Berbeda dengan China, daging babi bukanlah kebutuhan mayoritas penduduk Indonesia. Produksi, populasi, ekspor, dan impor ternak babi hingga kini masih cukup positif. 

Kebutuhan pemotongan pum relatif stagnan, misalnya pada 2014 kebutuhan pemotongan babi hanya 1,959 juta ekor, pada 2018 sedikit naik jadi 2 juta ekor. Ini bisa jadi karena kebutuhan babi per kapita juga relatif stagnan, rata-rata 0,219 kg per kapita per tahun. Pada 2017, konsumsi per kapita sempat 0,261 kg per kapita per tahun, tak berubah dari tahun sebelumnya.

Dari sisi produksi daging justru mengalami kenaikan pada 2014 tercatat 302,3 ribu ton, lalu naik jadi 327,2 ribu ton pada 2018 atau tumbuh 8%.

Dengan kebutuhan yang stagnan, produksi yang masih tumbuh, dan populasi terus berkembang, tak mengherankan Indonesia mampu jadi negara eksportir babi ternak, dan minim impor.

Berlanjut ke halaman berikutnya ...


(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular