Saat Hiu Paus Nyasar di Kanal PLTU Paiton, Begini Evakuasinya

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
19 September 2019 12:24
Hiu Paus tampak muncul di kanal pembangkit Paiton, upaya evakuasi masih berlangsung sampai saat ini
Foto: Seekor Hiu di PLTU Paiton (Dok. PLN)
Jakarta, CNBC Indonesia- Bulan September dan Oktober adalah waktu di mana lautan Indonesia akan dipenuhi ikan hiu paus yang bermigrasi. Hiu paus atau hiu tutul (Rhyncodon Typus) ini bakal banyak tampak di perairan Sabang, Situbondo, Bali, Nusa Tenggara, Alor, Flores, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua.

Badan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar mencatat fluktuasi kemunculan hiu paus meningkat sejak awal September, seperti yang tampak di perairan Probolinggo yang pada 5 September diketahui dilalui oleh 12 hiu paus dan 3 ekor lagi pada 7 September.



Tak jarang, hiu-hiu paus ini sering tersasar ke kanal inlet pembangkit, seperti yang terjadi di PLTU Paiton pada akhir bulan lalu. Pihak PJP Paiton melaporkan kemunculan hiu paus di kanal mereka pada 29 Agustus dan melaporkannya ke instansi berwenang. Kemudian dilakukan penyisiran dan proses evakuasi pada 30 Agustus, namun hiu paus tidak ditemukan.

Selang berapa hari, tepatnya pada 5 September, hiu paus tampak muncul lagi ke permukaan kanal. PLN dan para petugas pun berusaha mengevakuasi dan menggiring hiu kembali ke laut, namun kembali menghilang.

Sampai akhirnya pada 11 September, kejadian berulang. Hiu paus tampak muncul di kanal inlet PLTU Paiton unit 6, aksi penyelamatan pun dilakukan lagi secara terpadu antara PLN, Akademisi, TNI, Polri, LSM, dan masyarakat.

"Evakuasi hiu paus menjadi penting karena PLTU Paiton merupakan objek vital nasional, dan hiu paus merupakan ikan yang dilindungi," ujar Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi, dalam keterangan tertulis.

Direktur PT PLN (Persero) Sripeni Inten mengatakan siap mendukung upaya penyelamatan hiu paus, yang kemudian ditindaklanjuti oleh perseroang dengan pembentukan tim evakuasi Whale Shark pada 16 September 2019. Tim terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, KLHK, BPSPL Denpasar, Pemprov Jawa Timur, dan lainnya. Tim ini dipimpin oleh Letkol Imam Wibowo.

Tim kemudian melakukan langkah-langkah berikut; survey lapangan, perencanaan evakuasi, pelaksanaan evakuasi dan evaluasi. "Diharapkan dalam 5 hari sudah dapat tertangani. Evakuasi dilakukan dengan cara menggiring hiu paus ke perairan lepas dengan menggunakan jaring yang kemudian ditarik dengan speedboat," jelasnya.

Sampai saat ini, kondisi ikan masih terlihat sehat dan berenang secara aktif dan responsif melawan arus. Untuk diketahui, kedalaman kanal sendiri mencapai 9 meter dan ukuran ikan hiu paus sekitar 4,5 sampai 5 meter yang diduga masih anakan.


(gus/gus) Next Article Kasihan, Hiu Paus Ini Tersasar ke Kanal PLTU Paiton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular