Ganti Pembangkit Diesel Jadi Biomassa, Mentawai Hemat Rp 14 M
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 September 2019 14:37
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) telah mengoperasikan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Pulau Siberut yang tersebar di Desa Saliguma, Desa Madobag, dan Desa Matotonan di Kepulauan Mentawai.
Pembangkit ini akan menghasilkan 700 kW untuk 1.233 kepala keluarga di wilayah tersebut.
Rinciannya, adalah sebagai berikut:
1. PLTBm Desa Saliguma kapasitas 250 kW untuk 388 KK
2. PLTBm Desa Madobag kapasitas 300 kW untuk 576 KK
3. PLTBm Desa Matotonan kapasitas 150 kW untuk 266 KK
Berdasarkan keterangan resmi PLN, tiga PLTBm tersebut dinilai akan mendorong perekonomian masyarakat karena menggunakan bambu sebagai bahan bakar utama.
Selain itu, PLTBm juga akan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel dengan potensi penghematan Rp 14 miliar per tahun, dan juga dapat meningkatkan potensi pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja sebesar Rp 2 miliar per tahun.
Dan terakhir, tentunya mengurangi penggunaan BBM dan energi fosil lainnya.
Adapun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah tengah mengusung konsep kota hijau. Ia berencana, ke depannya akan mengombinasikan dengan PLTA.
"Air akan bikin pertama di Indonesia ladang solar panel. Kita belum punya ladang besar solar panel, kalau ada potensi angin, ya angin," kata Bambang.
(gus) Next Article PLN Target 3000 MW PLTS Terpasang di 2025
Pembangkit ini akan menghasilkan 700 kW untuk 1.233 kepala keluarga di wilayah tersebut.
Rinciannya, adalah sebagai berikut:
1. PLTBm Desa Saliguma kapasitas 250 kW untuk 388 KK
2. PLTBm Desa Madobag kapasitas 300 kW untuk 576 KK
3. PLTBm Desa Matotonan kapasitas 150 kW untuk 266 KK
Berdasarkan keterangan resmi PLN, tiga PLTBm tersebut dinilai akan mendorong perekonomian masyarakat karena menggunakan bambu sebagai bahan bakar utama.
Selain itu, PLTBm juga akan menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel dengan potensi penghematan Rp 14 miliar per tahun, dan juga dapat meningkatkan potensi pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja sebesar Rp 2 miliar per tahun.
Dan terakhir, tentunya mengurangi penggunaan BBM dan energi fosil lainnya.
Adapun, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemerintah tengah mengusung konsep kota hijau. Ia berencana, ke depannya akan mengombinasikan dengan PLTA.
"Air akan bikin pertama di Indonesia ladang solar panel. Kita belum punya ladang besar solar panel, kalau ada potensi angin, ya angin," kata Bambang.
(gus) Next Article PLN Target 3000 MW PLTS Terpasang di 2025
Most Popular