
Canggih! PLN Pakai AI demi Tekan Tarif Listrik
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 March 2019 07:57

Surabaya, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) terus memutar otak demi mencari cara untuk menekan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Memasuki era industri 4.0, perusahaan listrik plat merah itu memilih mengadopsi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) guna menyediakan tarif listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang merupakan anak usaha dari PLN ditunjuk untuk menjalankan pilot project dari adopsi AI tersebut. Sistem yang dikembangkan oleh PJB dinamai REMDO (remote engineering, monitoring, diagnostic, and optimization).
Saat ini, uji coba dilakukan di lima unit pembangkit yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Unit 1 dan 2, serta PLTU Indramayu (tiga unit).
Menggunakan sistem REMDO, seluruh komponen pembangkit listrik akan terintegrasi secara online yang memungkinkan sistem untuk menganalisis potensi terjadinya masalah sebelum hal tersebut muncul.
"Prinsip REMDO itu IoT (Internet of Things), semuanya connect dengan internet dan pakai AI untuk analisis," ujar Sugiyanto, Direktur Operasi I PJB di Kantor Pusat PJB, Surabaya, Kamis (21/3/2019).
Dengan kemampuan untuk menganalisis potensi terjadinya masalah, tindakan pencegahan bisa diambil sehingga memperpanjang umur mesin yang pada akhirnya akan menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) lantaran potential loss bisa dihindari.
"Engineering bisa kasih advice ke lapangan kalau ada yang bermasalah. Indikasi apabila ada hal yang abnormal di unit, engineering bisa mendeteksi anomali di unit," ujar I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PT PLN.
Dari uji coba yang sudah dilakukan sejauh ini, adopsi sistem REMDO berhasil menghasilkan penghematan hingga puluhan juta rupiah setiap minggunya.
Rencananya, jika semua hal berjalan lancar, REMDO akan diadopsi secara luas pada bulan depan.
"Bulan depan akan go live. Kalau sukses akan kita roll out ke mesin-mesin pembangkit yang lain," kata Sugiyanto.
Saksikan video turunnya tarif listrik PLN berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tagihan Listrik Bengkak, Pelanggan Bisa Mencicil ke PLN
Memasuki era industri 4.0, perusahaan listrik plat merah itu memilih mengadopsi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) guna menyediakan tarif listrik yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang merupakan anak usaha dari PLN ditunjuk untuk menjalankan pilot project dari adopsi AI tersebut. Sistem yang dikembangkan oleh PJB dinamai REMDO (remote engineering, monitoring, diagnostic, and optimization).
Menggunakan sistem REMDO, seluruh komponen pembangkit listrik akan terintegrasi secara online yang memungkinkan sistem untuk menganalisis potensi terjadinya masalah sebelum hal tersebut muncul.
"Prinsip REMDO itu IoT (Internet of Things), semuanya connect dengan internet dan pakai AI untuk analisis," ujar Sugiyanto, Direktur Operasi I PJB di Kantor Pusat PJB, Surabaya, Kamis (21/3/2019).
Dengan kemampuan untuk menganalisis potensi terjadinya masalah, tindakan pencegahan bisa diambil sehingga memperpanjang umur mesin yang pada akhirnya akan menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) lantaran potential loss bisa dihindari.
"Engineering bisa kasih advice ke lapangan kalau ada yang bermasalah. Indikasi apabila ada hal yang abnormal di unit, engineering bisa mendeteksi anomali di unit," ujar I Made Suprateka, Executive Vice President Corporate Communication & CSR PT PLN.
![]() |
Dari uji coba yang sudah dilakukan sejauh ini, adopsi sistem REMDO berhasil menghasilkan penghematan hingga puluhan juta rupiah setiap minggunya.
Rencananya, jika semua hal berjalan lancar, REMDO akan diadopsi secara luas pada bulan depan.
"Bulan depan akan go live. Kalau sukses akan kita roll out ke mesin-mesin pembangkit yang lain," kata Sugiyanto.
Saksikan video turunnya tarif listrik PLN berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Tagihan Listrik Bengkak, Pelanggan Bisa Mencicil ke PLN
Most Popular