Catat Ya! Bandara-Bandara Ini Tutup Sementara karena Asap

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 September 2019 18:55
Sejumlah bandara di Sumatera dan Kalimantan harus setop operasi sementara karena kabut asap.
Foto: Kebakaran hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (14/9/2019). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah bandara di Sumatera dan Kalimantan terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, dampak itu membuat sejumlah penerbangan terganggu.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti mengatakan, jumlahnya terus bergerak dari waktu ke waktu. Ini tergantung ketebalan asap yang berpengaruh terhadap visibility atau jarak pandang.



"Bergerak terus ya. Kadang bandara ini terdampak, kadang enggak. Kalau yang hari ini laporan terakhir yang di Sumatera hanya Dumai dan Riau tapi sedikit, cuma sebentar. Di Kalimantan ya masih ada," ungkapnya kepada CNBC Indonesia ketika dikonfirmasi Rabu (18/9/2019).

Untuk Kalimantan, bandara terdampak ada di wilayah Pontianak, Samarinda, Sampit, dan Malinau kena imbas asap. Dia belum tahu sampai kapan dampak tersebut berpengaruh pada bandara-bandara tersebut.

Pasalnya, kabut asap mengepul bermula dari kebakaran hutan di daratan. Kendati demikian, koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus dilakukan.

"Kami sih koordinasi cuma di bidang yang terkait dengan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kita saja ya. Dengan KLHK, BMKG, yang kita lihat adalah dari visibility-nya saja," urainya.

Mengutip data dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, berikut daftar bandara yang sempat ditutup sementara sepanjang Selasa kemarin:



  • Bandar Udara APT Pranoto Samarinda
  • Bandar Udara Melalan Melalak
  • Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang 
  • Bandar Udara H.Asan Sampit
  • Bandar Udara Sanggu Buntok
  • Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
  • Bandar Udara Letung Anambas

"Penutupan bandara yang terdampak akibat kabut asap demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan, kita harus pastikan semua laik untuk beroperasi di bandara," kata Polana.
(hoi/hoi) Next Article 30% Penerbangan Batal karena Asap, Kalbar Paling Parah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular