Pengusaha Keluhkan Lesunya Industri Properti

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 September 2019 10:32
Hal ini salah satunya dengan adanya wacana pemindahan Ibu Kota.
Foto: Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Properti Hendro Gondokusumo (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat pertumbuhan industri properti meredup sejak 2014 hingga 2019, bahkan angkanya di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sejak awal 2019, sejumlah masalah properti muncul, dan menghawatirkan pelaku usaha. Pertumbuhan industri properti angkanya hanya 5,38%," kata Wakil Ketua Umum kadin Bidang Properti, Hendro Gondokusumo, dalam Rakornas Bidang Properti Kadin Indonesia di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Rabu (18/9/2019).

Bahkan menurutnya, sektor properti tumbuh stagnan dan cenderung mengalami perlambatan. Meski begitu, pengusaha properti tetap optimistis dan berharap situasi ke depan akan jauh lebih baik. Hal ini salah satunya dengan adanya wacana pemindahan Ibu Kota.

"Bersama menteri PPN, Bappenas, dan sejumlah stakeholder Kadin properti ada dialog terkait hal itu. Kami pengembang mendukung supaya ini memberikan pemerataan daerah lain di Indonesia," imbuhnya.

Atas rencana itu, Kadin mengapresiasi pemerintah terkait bagaimana pemilihan lokasi yang dipilih, dibanding dengan dua kota lainnya yang juga berada di Kalimantan. Penyediaan lahan yang bagus juga patut diapresiasi dengan langkah selanjutnya membuat masterplan yang sempurna.

"Kami siap membantu jika diperlukan," tegasnya.

Dalam Rakornas Kadin Bidang Properti hari ini, berbagai masalah yang berhubungan dengan properti menjadi sorotan dan pembahasan. Pemindahan Ibu Kota juga menjadi salah satu poin yang masuk dalam pembahasan.

"Rakornas tujuannya memberikan penguatan, dan pemikiran bersama terkait pentingnya keselarasan regulasi agar dunia usaha bisa berkembang dengan baik, khususnya properti," tutupnya.
(hps) Next Article Pemerintah Jangan Buat Aturan yang Bikin Pengembang Kaget

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular