Internasional

Bukan Cuma China, Babi Bikin Banyak Negara Pusing 7 Keliling

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 September 2019 08:30
Bukan Cuma China, Babi Bikin Banyak Negara Pusing 7 Keliling
Foto: Babi mini terlihat selama presentasi di Balashikha, Rusia 11 Desember 2018. Foto diambil 11 Desember 2018. REUTERS / Maxim Shemetov
Filipina

Wabah ini juga telah menyebar di Filipina. Menurut laporan Al-Jazeera, tes laboratorium telah mengkonfirmasi bahwa demam babi Afrika menyebabkan kematian kawanan babi di setidaknya tujuh desa dekat Manila, ibu kota Filipina. Pemerintah juga berencana membentuk lembaga untuk memastikan penyakit yang sangat menular ini tidak menyebar lebih lanjut, kata pejabat Filipina, Senin.

Menteri Pertanian Filipina, William Dar mengatakan pada konferensi pers bahwa 16 dari 20 sampel darah yang dikirim ke laboratorium Inggris dinyatakan positif terdampak penyakit itu, tetapi tes lebih lanjut masih diperlukan.

"Apa yang menimpa kita yang tidak kita ketahui di antara 35 jenis virus," kata Dar, merujuk pada jenis virus yang berbeda dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.

Sebanyak lebih dari 7.400 babi telah dimusnahkan di peternakan di desa-desa di provinsi Rizal dan Bulacan yang dikhawatirkan terkena infeksi virus dalam beberapa bulan terakhir.

Dar juga mengatakan bahwa Departemen Pertanian memverifikasi laporan infeksi di daerah lain. Tetapi ia menolak untuk mengidentifikasi daerah tersebut.

Negara Asia Lainnya, Australia, dan Eropa

Mengutip Science Mag, dalam beberapa minggu terakhir, wabah ini telah menyebar ke Kamboja, Mongolia, Hong Kong, Laos dan mungkin Korea Utara. Para ahli kesehatan hewan juga sepakat bahwa penyakit itu pasti akan menyebar lebih jauh ke wilayah lainnya.

Sementara di Eropa, virus ASF telah masuk ke wilayah Georgia pada 2007 dan sejak itu menyebar ke seluruh Rusia.

Di Selatan, pemerintah Australia dikabarkan terus melakukan pencegahan, mengingat negara itu juga banyak mengonsumsi daging babi. Dalam sebuah pernyataan, Menteri Pertanian Federal Australia Bridget McKenzie mengatakan penyakit ini menyebar dengan cepat, dan parahnya tidak memiliki obat atau vaksin.

"Ini membunuh sekitar 80% babi yang terinfeksi dan kelihatannya satu dari empat babi di dunia akan dimusnahkan pada akhir tahun." katanya.

(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular