
Rp 60.000 Jadi Rp 6.450, BBM 1 Harga Kado Jokowi Buat Papua
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 September 2019 20:17

Jakarta, CNBC Indonesia- Kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga merupakan upaya pemerintah mengurangi kesenjangan di seluruh wilayah Indonesia. Hingga akhir September 2019 diproyeksikan ada 170 titik BBM satu harga di seluruh Indonesia.
Keberhasilan BBM satu harga juga menjadi alat komunikasi Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Papua di Istana Negara. Ide BBM Satu Harga tersebut tercetus saat Presiden Jokowi diam-diam mengunjungi warga Wamena pada 2015, dan bertanya-tanya pada pedagang setempat tentang harga BBM di sana.
"Saya kaget karena sebelumnya tidak pernah dapat informasi soal itu," kata Jokowi dilasir dari detik.com belum lama ini.
Meski demikian, menurut Jokowi tidak mudah mewujudkan program tersebut dan baru dua tahun setelah kunjungan itu, BBM satu harga terlaksana. Hingga 2024 ditargetkan ada 500 lokasi yang bisa menikmati BBM satu harga.
"Saat itu juga saya perintahkan ke menteri. Saya tidak mau tahu caranya. Tapi saya minta harga bensin, harga BBM di sini dan di berbagai daerah di Indonesia sama dengan daerah lain. Tapi baru 2 tahun baru kesampaian," tandasnya.
Kala itu, dari hasil berbincang dengan pedagang setempat, Jokowi mengetahui harga BBM satu liter di Papua bisa mencapai Rp 60.000. Harga ini bisa melambung hingga Rp 100.000 per liter ketika hujan.
Harga ini 10 kali lipat dibandingkan di Jakarta yang hanya Rp 6.450 per liter saat itu. Dia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk membuat harga BBM di Papua setara dengan pulau Jawa, dan baru terealisasi dua tahun kemudian setelah kunjungan tersebut.
Kini masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia sudah bisa menikmati BBM satu harga.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemerintah juga membangun infrastruktur demi kebanggaan masyarakat Papua, di antaranya perbatasan yang bagus. Namun, lebih dari itu, pembangunan yang dikerjakan pemerintah adalah demi kemajuan Papua.
"Program yang menyentuh hajat hidup orang banyak ada BBM satu harga, itu nggak ada hubungannya dengan pencitraan. Itu semata-mata untuk rakyat Papua," ujar Jokowi.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menjelaskan program BBM Satu Harga telah mencapai 165 titik tertinggal, terdepan, dan terluar Tinggal 5 titik lagi maka target 170 titik BBM Satu Harga bisa tercapai.
BPH Migas merupakan lembaga yang ditunjuk untuk mengawal program ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016.
"Pelaksanaan BBM Satu Harga ini sudah menjangkau kurang lebih 571.991 kepala keluarga yang berada di 164 kecamatan di Indonesia," ujar Fanshurullah yang akrab dipanggil Ifan belum lama ini.
Menurut Ifan, program BBM Satu Harga akan lebih digenjot dalam lima tahun ke depan, sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Pemerintah menargetkan penambahan BBM Satu Harga di 330 titik hingga 2024 mendatang, sementara lembaga penyalur pun bertambah menjadi 500 dalam waktu lima tahun ke depan.
Lebih rinci, pemerintah berupaya menambah 77 penyalur BBM Satu Harga pada 2020, kemudian ditambah 77 lagi pada 2021, lalu 2022 sebanyak 73 penyalur, dan 60 penyalur pada 2024.
"BPH Migas terus menjaga dan meningkatkan sinergi serta berkoordinasi dengan Kementerian ESDM , Pemerintah Daerah, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Badan Usaha pelaksana penugasan BBM 1 Harga yaitu PT. Pertamina (Persero) dan PT. AKR Corporindo, Tbk untuk mewujudkan dan mengawasi program BBM 1 Harga guna mewujudkan sila kelima Pancasila khususnya keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga BBM untuk masyarakat di seluruh NKRI" tegas Ifan.
(dob/dob) Next Article BBM 1 Harga, Bensin Rp 100 Ribu/Liter di RI Jadi Cerita Lama
Keberhasilan BBM satu harga juga menjadi alat komunikasi Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Papua di Istana Negara. Ide BBM Satu Harga tersebut tercetus saat Presiden Jokowi diam-diam mengunjungi warga Wamena pada 2015, dan bertanya-tanya pada pedagang setempat tentang harga BBM di sana.
"Saya kaget karena sebelumnya tidak pernah dapat informasi soal itu," kata Jokowi dilasir dari detik.com belum lama ini.
Meski demikian, menurut Jokowi tidak mudah mewujudkan program tersebut dan baru dua tahun setelah kunjungan itu, BBM satu harga terlaksana. Hingga 2024 ditargetkan ada 500 lokasi yang bisa menikmati BBM satu harga.
"Saat itu juga saya perintahkan ke menteri. Saya tidak mau tahu caranya. Tapi saya minta harga bensin, harga BBM di sini dan di berbagai daerah di Indonesia sama dengan daerah lain. Tapi baru 2 tahun baru kesampaian," tandasnya.
Kala itu, dari hasil berbincang dengan pedagang setempat, Jokowi mengetahui harga BBM satu liter di Papua bisa mencapai Rp 60.000. Harga ini bisa melambung hingga Rp 100.000 per liter ketika hujan.
Harga ini 10 kali lipat dibandingkan di Jakarta yang hanya Rp 6.450 per liter saat itu. Dia pun langsung memerintahkan jajarannya untuk membuat harga BBM di Papua setara dengan pulau Jawa, dan baru terealisasi dua tahun kemudian setelah kunjungan tersebut.
Kini masyarakat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia sudah bisa menikmati BBM satu harga.
![]() |
Sebelumnya, Jokowi mengatakan pemerintah juga membangun infrastruktur demi kebanggaan masyarakat Papua, di antaranya perbatasan yang bagus. Namun, lebih dari itu, pembangunan yang dikerjakan pemerintah adalah demi kemajuan Papua.
"Program yang menyentuh hajat hidup orang banyak ada BBM satu harga, itu nggak ada hubungannya dengan pencitraan. Itu semata-mata untuk rakyat Papua," ujar Jokowi.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa menjelaskan program BBM Satu Harga telah mencapai 165 titik tertinggal, terdepan, dan terluar Tinggal 5 titik lagi maka target 170 titik BBM Satu Harga bisa tercapai.
BPH Migas merupakan lembaga yang ditunjuk untuk mengawal program ini sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No. 36 Tahun 2016.
"Pelaksanaan BBM Satu Harga ini sudah menjangkau kurang lebih 571.991 kepala keluarga yang berada di 164 kecamatan di Indonesia," ujar Fanshurullah yang akrab dipanggil Ifan belum lama ini.
Menurut Ifan, program BBM Satu Harga akan lebih digenjot dalam lima tahun ke depan, sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Pemerintah menargetkan penambahan BBM Satu Harga di 330 titik hingga 2024 mendatang, sementara lembaga penyalur pun bertambah menjadi 500 dalam waktu lima tahun ke depan.
Lebih rinci, pemerintah berupaya menambah 77 penyalur BBM Satu Harga pada 2020, kemudian ditambah 77 lagi pada 2021, lalu 2022 sebanyak 73 penyalur, dan 60 penyalur pada 2024.
"BPH Migas terus menjaga dan meningkatkan sinergi serta berkoordinasi dengan Kementerian ESDM , Pemerintah Daerah, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Badan Usaha pelaksana penugasan BBM 1 Harga yaitu PT. Pertamina (Persero) dan PT. AKR Corporindo, Tbk untuk mewujudkan dan mengawasi program BBM 1 Harga guna mewujudkan sila kelima Pancasila khususnya keadilan ketersediaan, keadilan distribusi, dan keadilan harga BBM untuk masyarakat di seluruh NKRI" tegas Ifan.
(dob/dob) Next Article BBM 1 Harga, Bensin Rp 100 Ribu/Liter di RI Jadi Cerita Lama
Most Popular