Bencana Asap, Menhub Akui Bikin Rugi Maskapai Penerbangan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
16 September 2019 19:44
Maskapai penerbangan pasti mengalami kerugian dari bencana asap.
Foto: Kebakaran hutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah (14/9/2019). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa kabut asap merugikan industri penerbangan. Kabut asap memang membuat banyak jadwal penerbangan dibatalkan sebagai kondisi force mejeure.

"Pasti ada kerugian karena ada delay kan. Delay itu bagi penerbangan itu kerugian," ungkap Budi Karya di komplek parlemen Senayan Jakarta, Senin (16/9/2019).

"Kalau delay-nya lebih dari 2 jam itu kan mereka harus membatalkan ya. Ada kerugian tapi belum tahu berapa jumlahnya," Budi Karya kembali menegaskan.

Hanya saja, sejauh ini belum ada solusi lain untuk memaksakan terbang jika kabut asap masih menyelubungi rute-rute penerbangan di Sumatera dan Kalimantan. Budi Karya bilang, standar keselamatan dan keamanan penerbangan tidak bisa diganggu gugat.



"Kalau dari Kemenhub nggak mungkin ada [solusi jangka panjang] karena visibility (jarak pandang) itu satu hal yang standar yang tidak bisa disubstitusi dengan yang lain," imbuhnya.

Ia berharap penanganan kabut asap segera rampung. Baginya, tak ada instrumen lain yang bisa menetralisir kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), selain tak melakukan pembakaran.



"Pengalaman kita asap ini tidak lama ya tapi jangka panjang ya enggak ada satu instrumen yang bisa menyelamatkan satu kepekatan atau visibility yang signifikan gitu. Jadi harapannya kita memang ingin cara penyelesaian tidak adanya pembakaran hutan itu," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Menhub: Asap Kebakaran Hutan Ancaman Serius Bagi Penerbangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular