
Buwas Ungkap Alasan di Balik Harga Daging Sapi yang Mahal
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
15 September 2019 14:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bulog Budi Waseso angkat bicara perihal tata niaga daging, terutama daging sapi, di Tanah Air. Menurut dia, komoditas itu dipegang oleh segelintir orang.
"Penguasaan daging hanya dikuasai beberapa orang. Sekarang harusnya tidak boleh lagi. Kenapa harga mahal, karena ada kelompok tertentu," ujar Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, saat wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data PIHPS Nasional, harga rata-rata daging sapi kualitas 2 saat ini Rp 111.750 per kg atau turun 0,53% dibandingkan hari sebelumnya.
Menurut dia, tidak hanya daging, komoditas lain seperti jagung dan bawang putih juga terbelenggu oleh masalah itu. Saat ini, kata eks Kepala Badan Narkotika Nasional itu, ada sembilan bahan pokok yang harus dikendalikan negara siklus impornya seperti gula dan garam.
Buwas mengimbau harus ada perbaikan tata niaga dari sisi pertanian hingga industri. Ia pun meminta agar Satgas Pangan terlibat agar bila terjadi kekurangan bisa segera diperbaiki.
"Begitu juga oknum di dalam tubuh saya (Bulog). Bisa saja. Jangan kira saya enggak ada oknumnya, makanya harus diberantas dari luar dan dalam," kata Buwas.
(miq/miq) Next Article STREAMING: Buwas Blak-blakan Soal Tantangan Kedaulatan Pangan
"Penguasaan daging hanya dikuasai beberapa orang. Sekarang harusnya tidak boleh lagi. Kenapa harga mahal, karena ada kelompok tertentu," ujar Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, saat wawancara eksklusif dengan CNBC Indonesia, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data PIHPS Nasional, harga rata-rata daging sapi kualitas 2 saat ini Rp 111.750 per kg atau turun 0,53% dibandingkan hari sebelumnya.
Menurut dia, tidak hanya daging, komoditas lain seperti jagung dan bawang putih juga terbelenggu oleh masalah itu. Saat ini, kata eks Kepala Badan Narkotika Nasional itu, ada sembilan bahan pokok yang harus dikendalikan negara siklus impornya seperti gula dan garam.
Buwas mengimbau harus ada perbaikan tata niaga dari sisi pertanian hingga industri. Ia pun meminta agar Satgas Pangan terlibat agar bila terjadi kekurangan bisa segera diperbaiki.
"Begitu juga oknum di dalam tubuh saya (Bulog). Bisa saja. Jangan kira saya enggak ada oknumnya, makanya harus diberantas dari luar dan dalam," kata Buwas.
(miq/miq) Next Article STREAMING: Buwas Blak-blakan Soal Tantangan Kedaulatan Pangan
Most Popular