Riset: Polusi Udara Lebih Mematikan Daripada Rokok
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
14 September 2019 19:17

Kardiologi Jerman Thomas Munzel menyatakan polusi udara berdampak lebih besar pada kematian dibandingkan merokok tembakau.
"Merokok bisa dihindari tetapi polusi udara tidak," kata Munzel.
Polusi udara rata-rata disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, dan seharusnya bisa lebih cepat digantikan oleh energi bersih dan ramah lingkungan.
Penggantian ke energi bersih menurut Munzel bisa mengurangi potensi kematian dari polusi udara. Pasalnya secara global polusi udara telah meningkat 8% setiap tahhunya, dalam lima tahun terakhir.
World Health Organization (WHO) menyatakan Secara global, India memiliki level tertinggi polutan dengan partikel kecil (PM2,5) dan 16 dari kota di negeri tersebut menjadi kota paling berpolusi di dunia.
Lancet melaporkan pada 2018, polusi udara di India telah menyebabkan 1,2 juta orang meninggal dalam setahun.
(dob/dob)
"Merokok bisa dihindari tetapi polusi udara tidak," kata Munzel.
Polusi udara rata-rata disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, dan seharusnya bisa lebih cepat digantikan oleh energi bersih dan ramah lingkungan.
Penggantian ke energi bersih menurut Munzel bisa mengurangi potensi kematian dari polusi udara. Pasalnya secara global polusi udara telah meningkat 8% setiap tahhunya, dalam lima tahun terakhir.
World Health Organization (WHO) menyatakan Secara global, India memiliki level tertinggi polutan dengan partikel kecil (PM2,5) dan 16 dari kota di negeri tersebut menjadi kota paling berpolusi di dunia.
Lancet melaporkan pada 2018, polusi udara di India telah menyebabkan 1,2 juta orang meninggal dalam setahun.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular