
Buwas: Harga Daging Brasil Bisa Miring 30% dari Australia
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 September 2019 12:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan harga daging sapi impor asal Brasil jauh lebih murah dari Australia atau Selandia Baru. Ia memperkirakan harga daging sapi Brasil bisa miring 30% dari harga sapi Australia.
"Nanti kita lihat nanti kita laksanakan. Belum bisa kita pastikan kemungkinan bisa 30%," kata pria yang biasa dipanggil Buwas ini kepada CNBCÂ Indonesia, Kamis (12/9), saat ditanya peluang selisih harga daging Brasil.
Penelusuran CNBC Indonesia, pada 2018, dari total 5,76 juta ton daging sapi beku yang diperdagangkan di pasar internasional, 1,16 juta ton ( US$ 4,55 miliar) di antaranya berasal dari Brasil. Sementara 1,09 juta ton (US$ 3,32 miliar) berasal dari India dan 887 ribu ton (US$ 3,97 miliar) dari Australia.
Dilihat dari harga rata-rata internasional, daging sapi beku asal Brasil memang relatif murah, yaitu hanya sebesar Rp 54.854/kg. Sementara yang dari Australia dan Selandia Baru masing-masing sebesar Rp 62.745/kg dan Rp 64.724/kg. Ini adalah harga rata-rata internasional, akan sangat tergantung dengan pengiriman ke setiap negara bisa berbeda.
Buwas mengatakan dengan harga daging sapi Brasil lebih miring, maka target pemerintah untuk program stabilisasi harga daging sapi lebih mudah.
"Jauh bisa menurunkan harga secara drastis harus mementingkan kepentingan peternak lokal. Pertimbangan Brasil kerena harganyanya lebih murah, kerena cara berternaknya modern, produksi tinggi," kata Buwas.
Ia menegaskan tujuan pemerintah memberikan penugasan pada Perum Bulog dalam rangka menstabilkan harga di dalam negeri yang sudah lama di atas Rp100 ribu per kg.
"Harga daging sapi kan Rp120 ribu per kg, dengan nggak mematikan peternak dalam negeri harga daging bisa turun, keinginan Pak Presiden daging sapi Rp80 ribu kenapa tidak. Hanya ga boleh mematikan peternak," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Awal Oktober Daging Sapi Impor Brasil Masuk RI
"Nanti kita lihat nanti kita laksanakan. Belum bisa kita pastikan kemungkinan bisa 30%," kata pria yang biasa dipanggil Buwas ini kepada CNBCÂ Indonesia, Kamis (12/9), saat ditanya peluang selisih harga daging Brasil.
Penelusuran CNBC Indonesia, pada 2018, dari total 5,76 juta ton daging sapi beku yang diperdagangkan di pasar internasional, 1,16 juta ton ( US$ 4,55 miliar) di antaranya berasal dari Brasil. Sementara 1,09 juta ton (US$ 3,32 miliar) berasal dari India dan 887 ribu ton (US$ 3,97 miliar) dari Australia.
Dilihat dari harga rata-rata internasional, daging sapi beku asal Brasil memang relatif murah, yaitu hanya sebesar Rp 54.854/kg. Sementara yang dari Australia dan Selandia Baru masing-masing sebesar Rp 62.745/kg dan Rp 64.724/kg. Ini adalah harga rata-rata internasional, akan sangat tergantung dengan pengiriman ke setiap negara bisa berbeda.
Buwas mengatakan dengan harga daging sapi Brasil lebih miring, maka target pemerintah untuk program stabilisasi harga daging sapi lebih mudah.
"Jauh bisa menurunkan harga secara drastis harus mementingkan kepentingan peternak lokal. Pertimbangan Brasil kerena harganyanya lebih murah, kerena cara berternaknya modern, produksi tinggi," kata Buwas.
Ia menegaskan tujuan pemerintah memberikan penugasan pada Perum Bulog dalam rangka menstabilkan harga di dalam negeri yang sudah lama di atas Rp100 ribu per kg.
"Harga daging sapi kan Rp120 ribu per kg, dengan nggak mematikan peternak dalam negeri harga daging bisa turun, keinginan Pak Presiden daging sapi Rp80 ribu kenapa tidak. Hanya ga boleh mematikan peternak," tegasnya.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Awal Oktober Daging Sapi Impor Brasil Masuk RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular