
Sri Mulyani: K/L Semangat Serap Anggaran, Giliran Lapor?
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
12 September 2019 11:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi Kementerian/Lembaga (K/L) yang berhasil mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangannya. Namun, ia menekankan untuk jangan gampang puas dan berhenti untuk mendapatkan WTP.
Menurutnya, selama ini Kementerian dan Lembaga mempunyai kelemahan atau penyakit paling besar yakni semangat dalam menggunakan anggaran tapi tidak dalam melaporkannya.
"Dalam pengelolaan keuangan negara kelemahan paling besar adalah seluruh KL semangat saat merencanakan, lebih semangat lagi waktu menganggarkan, lebih semangat lagi waktu memakai anggaran, tapi kurang semangat waktu melaporkan," ujarnya di Gedung Dhanapala, Kamis (12/9/2019).
Bendahara negara ini, mengatakan bahkan banyak Kementerian dan Lembaga yang sudah mendapatkan WTP tapi tidak mengimplementasikan di laporan keuangan selanjutnya. Padahal hasil opini WTP baik untuk mengelola laporan keuangan selanjutnya.
"Dan sama sekali bahkan tidak peduli menggunakan laporan itu untuk perencanaan lagi. Jadi kalau bicara tentang siklus kita itu masih terpotong. Harusnya pelaporan dan pertanggungjawaban itu harus jadi feedback look untuk perencanaan sehingga tahun tahun ke depan jauh lebih baik," jelasnya.
Oleh karenanya, ia berharap agar Kementerian dan Lembaga tidak hanya mengejar opini WTP. Tapi juga bisa melanjutkan hasil laporan tersebut untuk ke depannya.
"Yang saya khawatirkan saat dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dapat opini WTP itu tidak dipakai lagi dalam perbaiki perencanaan anggaran. Ini lah kelemahan kita," tegasnya.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Menurutnya, selama ini Kementerian dan Lembaga mempunyai kelemahan atau penyakit paling besar yakni semangat dalam menggunakan anggaran tapi tidak dalam melaporkannya.
"Dalam pengelolaan keuangan negara kelemahan paling besar adalah seluruh KL semangat saat merencanakan, lebih semangat lagi waktu menganggarkan, lebih semangat lagi waktu memakai anggaran, tapi kurang semangat waktu melaporkan," ujarnya di Gedung Dhanapala, Kamis (12/9/2019).
"Dan sama sekali bahkan tidak peduli menggunakan laporan itu untuk perencanaan lagi. Jadi kalau bicara tentang siklus kita itu masih terpotong. Harusnya pelaporan dan pertanggungjawaban itu harus jadi feedback look untuk perencanaan sehingga tahun tahun ke depan jauh lebih baik," jelasnya.
Oleh karenanya, ia berharap agar Kementerian dan Lembaga tidak hanya mengejar opini WTP. Tapi juga bisa melanjutkan hasil laporan tersebut untuk ke depannya.
"Yang saya khawatirkan saat dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dapat opini WTP itu tidak dipakai lagi dalam perbaiki perencanaan anggaran. Ini lah kelemahan kita," tegasnya.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Most Popular