
RI Dikalahkan Vietnam, Jokowi Marathon Rapat Soal Investasi
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 September 2019 14:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menggelar Rapat Terbatas (Ratas) di Kantor Kepresidenan. Ratas yang bertema 'Perbaikan Ekosistem Investasi' ini kembali dilakukan Jokowi beserta para Menteri guna merumuskan kebijakan konkret.
"Sebulan ke depan mulai hari ini kita akan terus menerus, mungkin setiap dua hari kita akan rapat khusus menyelesaikan yang berkaitan dengan investasi. Terus menerus," kata Jokowi, Rabu (11/9/2019).
"Jadi betul-betul kita dapatkan suatu yang konkret. Sehingga perbaikan sistem investasi betul-betul bisa kita peroleh," imbuh Jokowi.
Menurut Jokowi, pada pekan lalu, dirinya telah meminta daftar inventarisir masalah yang bisa menghambat investasi. Kepala Negara juga meminta daftar komitmen perusahaan yang ingin berinvestasi namun menemui kendala.
"Saya minta dicek satu per satu. Masalahnya ada di mana. Sehingga kita harus buka, apa yang menyebabkan itu tidak terealisasi. Saya ingin ingatkan agar kerja cepat," terang Jokowi.
"Dalam lima tahun ini sudah ada peningkatan Ease of Doing Business (EoDB). Dan kita mulai penyederhanaan perizinan tapi dampaknya belum cukup," tuturnya.
"Tidak cukup kita harus bisa. Karena negara pesaing kompetitor kita berlomba, bebenah, dengan tawaran lebih menarik untuk investasi."
Sebelumnya, Kepala Negara sempat kesal karena Indonesia kalah daya saing dengan Vietnam. Sejumlah perusahaan di China yang merelokasi pabriknya karena perang dagang, lebih memilih Vietnam ketimbang Indonesia.
(dru/wed) Next Article Sentil Para Menteri, Jokowi: Jangan Kayak Pejabat!
"Sebulan ke depan mulai hari ini kita akan terus menerus, mungkin setiap dua hari kita akan rapat khusus menyelesaikan yang berkaitan dengan investasi. Terus menerus," kata Jokowi, Rabu (11/9/2019).
"Jadi betul-betul kita dapatkan suatu yang konkret. Sehingga perbaikan sistem investasi betul-betul bisa kita peroleh," imbuh Jokowi.
"Saya minta dicek satu per satu. Masalahnya ada di mana. Sehingga kita harus buka, apa yang menyebabkan itu tidak terealisasi. Saya ingin ingatkan agar kerja cepat," terang Jokowi.
"Dalam lima tahun ini sudah ada peningkatan Ease of Doing Business (EoDB). Dan kita mulai penyederhanaan perizinan tapi dampaknya belum cukup," tuturnya.
"Tidak cukup kita harus bisa. Karena negara pesaing kompetitor kita berlomba, bebenah, dengan tawaran lebih menarik untuk investasi."
Sebelumnya, Kepala Negara sempat kesal karena Indonesia kalah daya saing dengan Vietnam. Sejumlah perusahaan di China yang merelokasi pabriknya karena perang dagang, lebih memilih Vietnam ketimbang Indonesia.
(dru/wed) Next Article Sentil Para Menteri, Jokowi: Jangan Kayak Pejabat!
Most Popular