Internasional

Terancam Resesi, Jerman Harap AS-China Stop Perang Dagang

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 September 2019 12:49
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China telah memengaruhi seluruh dunia
Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch
Jakarta, CNBC Indonesia - Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China telah memengaruhi seluruh dunia, tak terkecuali Jerman. Karenanya, ia berharap perang dagang segera berakhir.

Pernyataan itu disampaikan Merkel pada hari Jumat (6/9/19) saat mengadakan pembicaraan resmi dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Aula Besar Rakyat di Beijing. Merkel akan tinggal di China selama dua hari.

"Kami berharap bahwa akan ada solusi dalam perselisihan perdagangan dengan AS karena itu mempengaruhi semua orang di dunia," kata Merkel, mengutip Reuters.


Pada kuartal II 2019, ekonomi Jerman mengalami kontraksi akibat pelemahan ekspor. Ekonom terkemuka bahkan mengatakan ekonomi Jerman sedang menghadapi ancaman resesi karena perusahaan-perusahaan Jerman telah terperangkap dalam "baku tembak" perang dagang AS-China.

Namun begitu, Merkel menyebut negaranya siap memulai fase baru dalam hubungan antara Uni Eropa dengan China ketika Presiden AS Donald Trump menekan perusahaan-perusahaan AS untuk menutup operasi mereka di China dan membuat produksi di AS.

Sebelumnya Merkel juga telah mendorong China untuk membuat kesepakatan investasi dengan Eropa. Ini dilakukan sejak awal ketika Trump mengumumkan kenaikan tarif atas barang China.


Sejujurnya, Jerman dan negara Eropa lainnya yang merupakan sekutu AS, sama tidak senangnya seperti Trump jika membahas mengenai praktik perdagangan China. Namun mereka menganggap tarif impor bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi hal itu.

Pada paruh pertama tahun 2019, nilai perdagangan China dengan Jerman telah mencapai hampir 100 miliar euro atau sekitar US$ 111 miliar.

Pada kuartal pertama 2019, ekonomi Jerman tumbuh 2,8%. Namun di kuartal kedua, ekonomi Jerman hanya tumbuh 2,1%.

Ekonomi Jerman yang sangat bergantung pada ekspor menderita karena lemahnya permintaan asing dan ketidakpastian bisnis. Dari data Kementerian Ekonomi Jerman, kontrak untuk "barang buatan Jerman" di Juli turun -2,7% dibandingkan bulan sebelumnya, di Juni angkanya mencapai 2,7%.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Biden Beraksi Lagi, Kaji Ulang Janji Dagang AS-China Trump

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular