
Pertumbuhan Melambat, India Terancam Masuk Jurang Resesi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 September 2019 17:00

Jakarta, CNBC Indonesia - India mengalami pelemahan ekonomi. Pertumbuhan India tersungkur ke level terendah sejak 2012 dan memerlukan bantuan kebijakan dari pemerintah.
"Pertumbuhan ekonomi India kini jatuh di bawah trend 6,6% selama dua kuartal, ini mengindikasikan India secara efektif masuk ke resesi teknikal," kata ekonom dari Nirmal Bang Equities, Teresa John sebagaimana dilansir dari The Economic Times, Rabu (4/9/2019).
Dikatakannya sejumlah indikator bahkan menunjukkan pertumbuhan yang sulit ke depan. Produk domestik bruto (PDB) India pada kuartal II 2019 berada di level 5%, dari 8% di kuartal II 2018.
Ini jauh di bawah estimasi 39 ekonom yang di survey Bloomberg. Angka ini merupakan angka terendah selama 6 tahun terakhir.
Bloomberg bahkan mengindikasikan aktivitas ekonomi masih terus akan melemah di kuartal ketiga nanti. Baik investasi ataupun konsumsi bakal alami pelemahan.
Sebelumnya, data menunjukkan penjualan mobil di India turun paling dalam selama dua dekade terakhir. Selain itu, pimpinan Unilever India bahkan memperingatkan akan keadaan penjualan yang sulit.
Dalam makro ekonomi, resesi didefinisikan sebagai kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun (year on year).
India sebenarnya belum memasuki resesi sebenarnya. Meski demikian, terjadi kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
(sef/sef) Next Article Setelah Turki, Giliran India Masuk Zona Resesi
"Pertumbuhan ekonomi India kini jatuh di bawah trend 6,6% selama dua kuartal, ini mengindikasikan India secara efektif masuk ke resesi teknikal," kata ekonom dari Nirmal Bang Equities, Teresa John sebagaimana dilansir dari The Economic Times, Rabu (4/9/2019).
Dikatakannya sejumlah indikator bahkan menunjukkan pertumbuhan yang sulit ke depan. Produk domestik bruto (PDB) India pada kuartal II 2019 berada di level 5%, dari 8% di kuartal II 2018.
Ini jauh di bawah estimasi 39 ekonom yang di survey Bloomberg. Angka ini merupakan angka terendah selama 6 tahun terakhir.
Bloomberg bahkan mengindikasikan aktivitas ekonomi masih terus akan melemah di kuartal ketiga nanti. Baik investasi ataupun konsumsi bakal alami pelemahan.
Sebelumnya, data menunjukkan penjualan mobil di India turun paling dalam selama dua dekade terakhir. Selain itu, pimpinan Unilever India bahkan memperingatkan akan keadaan penjualan yang sulit.
Dalam makro ekonomi, resesi didefinisikan sebagai kondisi ketika produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun (year on year).
India sebenarnya belum memasuki resesi sebenarnya. Meski demikian, terjadi kontraksi selama dua kuartal berturut-turut.
(sef/sef) Next Article Setelah Turki, Giliran India Masuk Zona Resesi
Most Popular