Jokowi Kesal RI Kalah Seksi dari Vietnam, Cek Faktanya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 September 2019 16:59
Jokowi Kesal RI Kalah Seksi dari Vietnam, Cek Faktanya
Presiden Joko Widodo (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi mengutarakan kekecewaan. Kali ini eks gubernur DKI Jakarta itu kurang puas karena Indonesia kalah bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi.

"Dari investor-investor yang kita temui, dan catatan yang disampaikan Bank Dunia kepada kita, dua bulan yang lalu ada 33 perusahaan di Tiongkok keluar, 23 memilih Vietnam, 10 lainnya pergi ke Malaysia, Thailand, Kamboja. Nggak ada yang ke kita," tegas Jokowi di depan para menteri Kabinet Kerja kala membuka rapat terbatas yang membahas perkembangan perekonomian dunia.


Vietnam. Negara yang dulu begitu tertutup kini telah berubah menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru. Bahkan saat ini pertumbuhan ekonomi Vietnam adalah yang terbaik di antara negara-negara ASEAN 6.



Baca: Ekonomi Vietnam Terbaik di ASEAN 6, RI Nomor Berapa?

Pertumbuhan ekonomi yang ciamik saja sudah menjadi modal besar bagi Vietnam untuk menarik minat investor. Ekonomi yang tumbuh merupakan potensi cuan, yang tentu tidak ingin dilewatkan oleh pemilik modal.

Mengutip World Investment Report keluaran United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), sebenarnya secara nominal jumlah investasi asing yang masuk ke Indonesia lebih tinggi ketimbang Vietnam. Misalnya pada 2018, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) yang masuk ke Indonesia adalah US$ 21,98 miliar sementara Vietnam 'cuma' US$ 15,5 miliar.

Namun dalam periode 2013-2018, realisasi FDI di Vietnam tumbuh 74,16%. Indonesia? Tumbuh sih, tetapi 16,79% saja.

 

(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Apa yang membuat Vietnam begitu seksi di mata investor?

Salah satu kunci untuk menarik minat investor adalah efisiensi. Namanya pebisnis, pasti yang dicari adalah keuntungan setinggi mungkin. Harga tidak masalah, yang penting murah.

Faktor yang menentukan efisiensi adalah logistik. Di sini Vietnam lebih unggul ketimbang Indonesia.

Dalam Logistic Performance Report 2018, Vietnam menempati peringkat 39 dari 160 negara. Sedangkan Indonesia berada di rangking 46.

Padahal pada 2007, peringkat logistik Vietnam masih nomor 53 sementara Indonesia di posisi 43. Artinya, kinerja logistik Indonesia malah kedodoran sementara Vietnam terus membaik.


Tidak cuma di sisi logistik, Vietnam juga lebih unggul ketimbang Indonesia dalam hal kemudahan berbisnis secara umum. Ini bisa dilihat dari peringkat Ease of Doing Business (EODB) keluaran Bank Dunia. Dalam EODB 2019, Vietnam berada di peringkat 69 dari 190 negara. Indonesia lagi-lagi harus mengakui kekalahan karena menempati posisi 73.

Berikut adalah sejumlah catatan positif buat Vietnam dalam EODB 2019:
  • Vietnam membuat proses memulai investasi menjadi lebih mudah dengan sistem online sehingga mengurangi biaya.
  • Vietnam membuat pembayaran pajak menjadi lebih mudah dengan meniadakan kewajiban menyertakan dokumen fisik (hard copy) untuk pengembalian Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Vietnam juga menurunkan biaya dengan menurunkan kontribusi pengusaha dalam dana pensiun karyawan dari 1% menjadi 0,5%.
  • Vietnam menegakkan aturan perundang-undangan secara konsisten dan transparan dengan membuat penanganan sengketa bisa diakses oleh publik di setiap tahapan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular