
Internasional
AS-China Mulai Negosiasi, Tanda Perang Dagang Segera Mereda?
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
30 August 2019 06:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China nampaknya sedikit mencair. Negosiator dari Washington dan Beijing mengadakan pertemuan untuk membahas ketegangan perdagangan yang terjadi, Kamis (29/8/2019) waktu setempat.
"Ada pembicaraan yang dijadwalkan hari ini (Kamis) di tingkat berbeda," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Radio, sebagaimana dikutip CNBC International. "Mari kita lihat apa produk akhirnya. Itu harus Anda yang menilai itu,".
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan baik AS maupun Beijing berkomunikasi di berbagai tingkatan. Artinya pembicaraan yang dilakukan bisa saja bukan hanya di level teknis.
Sebelumnya, dilansir dari Bloomberg, Juru Bicara Menteri Perdagangan China Gao Feng mengatakan kedua belah pihak tengah berdiskusi terkait kunjungan negosiator China ke AS bulan depan. Meski demikian, waktu pasti belum ditentukan dan jadwal belum diagendakan.
"China memiliki cukup banyak cara untuk membalas, tapi pertanyaan yang harus dibahas sekarang bagaimana menghapus tarif baru untuk menghindari eskalasi dari perang dagang. China akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke AS untuk masalah ini," katanya sebagaimana dilansir CNBC Indonesia.
"Meningkatnya eskalasi dari perang dagang tidak akan menguntungkan China, ataupun Amerika, ataupun dunia. Hal penting adalah menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk meneruskan negosiasi," jelasnya lagi.
Namun sayangnya Gao enggan membicarakan lebih lanjut soal ini. China sepertinya ingin merubah strategi dalam perang dagang dengan AS.
AS mengumumkan bakal memberlakukan tarif baru untuk US$300 juta barang China, yang akan mulai diberlakukan September dan Desember. Beijing kemudian membalas dengan hal serupa, menaikkan tarif pada barang-barang asal AS.
Hal ini berujung balasan dari Presiden AS Donald Trump. Melalui twitter, Trump malah kembali menaikkan tarif barang China US$ 250 juta dari sebelumnya 25% menjadi 30% per 1 Oktober nanti, tepat di ultah Republik Rakyat China yang ke-70. Trump bahkan meminta perusahaan AS untuk hengkang dari China.
Sebelumnya dalam Konferensi Tingkat tinggi (KTT) negara G7 di Prancis, Trump sempat berujar akan adanya negosiasi dari kedua belah pihak. Namun sayangnya hal ini dibantah oleh juru bicara pemerintah China.
(sef/sef) Next Article Gila! Perang Dagang Makin Panas, Trump Gandakan Tarif China?
"Ada pembicaraan yang dijadwalkan hari ini (Kamis) di tingkat berbeda," kata Trump dalam sebuah wawancara dengan Fox News Radio, sebagaimana dikutip CNBC International. "Mari kita lihat apa produk akhirnya. Itu harus Anda yang menilai itu,".
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan baik AS maupun Beijing berkomunikasi di berbagai tingkatan. Artinya pembicaraan yang dilakukan bisa saja bukan hanya di level teknis.
![]() |
Sebelumnya, dilansir dari Bloomberg, Juru Bicara Menteri Perdagangan China Gao Feng mengatakan kedua belah pihak tengah berdiskusi terkait kunjungan negosiator China ke AS bulan depan. Meski demikian, waktu pasti belum ditentukan dan jadwal belum diagendakan.
"China memiliki cukup banyak cara untuk membalas, tapi pertanyaan yang harus dibahas sekarang bagaimana menghapus tarif baru untuk menghindari eskalasi dari perang dagang. China akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke AS untuk masalah ini," katanya sebagaimana dilansir CNBC Indonesia.
"Meningkatnya eskalasi dari perang dagang tidak akan menguntungkan China, ataupun Amerika, ataupun dunia. Hal penting adalah menciptakan kondisi yang dibutuhkan untuk meneruskan negosiasi," jelasnya lagi.
Namun sayangnya Gao enggan membicarakan lebih lanjut soal ini. China sepertinya ingin merubah strategi dalam perang dagang dengan AS.
AS mengumumkan bakal memberlakukan tarif baru untuk US$300 juta barang China, yang akan mulai diberlakukan September dan Desember. Beijing kemudian membalas dengan hal serupa, menaikkan tarif pada barang-barang asal AS.
Hal ini berujung balasan dari Presiden AS Donald Trump. Melalui twitter, Trump malah kembali menaikkan tarif barang China US$ 250 juta dari sebelumnya 25% menjadi 30% per 1 Oktober nanti, tepat di ultah Republik Rakyat China yang ke-70. Trump bahkan meminta perusahaan AS untuk hengkang dari China.
Sebelumnya dalam Konferensi Tingkat tinggi (KTT) negara G7 di Prancis, Trump sempat berujar akan adanya negosiasi dari kedua belah pihak. Namun sayangnya hal ini dibantah oleh juru bicara pemerintah China.
(sef/sef) Next Article Gila! Perang Dagang Makin Panas, Trump Gandakan Tarif China?
Most Popular