
PLN Minta Perpanjangan Harga DMO Batu Bara US$70/Ton
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
29 August 2019 11:18

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) meminta perpanjangan kebijakan pembatasan harga batu bara DMO (domestic market obligation) yang diperuntukkan kebutuhan kelistrikan sebesar US$ 70 per ton.
Berlaku sejak tahun lalu, kebijakan harga DMO batu bara ini memang akan berakhir di 2019.
"Kami mengajukan karena bauran energi listrik 62% masih dari batu bara, sementara batu bara ini ada kaitannya dengan HBA... Kami sangat mengharapkan pemerintah atau DPR bisa mendorong untuk perpanjangnya," ujar PLT Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, di gedung DPR, semalam (28/8/2019).
Kebijakan pembatasan harga batu bara sebesar US$ 70 per ton berlaku sejak April 2018, Sripeni mengaku sudah mengajukan permintaan perpanjangan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Inten, saat ini memang harga batu bara sedang turun, sehingga selisihnya bisa dibilang kecil. Namun karena harga batu bara fluktuatif, "Waktu itu harga pasar US$ 100 sekarang sudah rendah."
Alternatif PLN
PLN, kata Inten, memang sangat mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengabulkan pembatasan harga batu bara ini. Sebab, dengan dipatok, PLN bisa memproyeksi kebutuhan operasionalnya.
"Batu bara Agustus di harga US$ 72,67 dengan nilai kalori 6300, sudah hampir dekat US$ 70, harapannya kami butuh dukungan pemerintah karena memang bauran energinya 62%."
Harga US$ 70 sampai saat ini adalah harga yang bisa diterima PLN, mengingat ini adalah kebutuhan nasional harapan PLN bisa ditentukan oleh pemerintah.
Berikutnya: PLN Minta Perpanjang DMO, Industri Malah Minta Cabut!
Berlaku sejak tahun lalu, kebijakan harga DMO batu bara ini memang akan berakhir di 2019.
"Kami mengajukan karena bauran energi listrik 62% masih dari batu bara, sementara batu bara ini ada kaitannya dengan HBA... Kami sangat mengharapkan pemerintah atau DPR bisa mendorong untuk perpanjangnya," ujar PLT Direktur Utama PT PLN (Persero) Sripeni Inten Cahyani, di gedung DPR, semalam (28/8/2019).
Menurut Inten, saat ini memang harga batu bara sedang turun, sehingga selisihnya bisa dibilang kecil. Namun karena harga batu bara fluktuatif, "Waktu itu harga pasar US$ 100 sekarang sudah rendah."
Alternatif PLN
PLN, kata Inten, memang sangat mengharapkan dukungan pemerintah untuk mengabulkan pembatasan harga batu bara ini. Sebab, dengan dipatok, PLN bisa memproyeksi kebutuhan operasionalnya.
"Batu bara Agustus di harga US$ 72,67 dengan nilai kalori 6300, sudah hampir dekat US$ 70, harapannya kami butuh dukungan pemerintah karena memang bauran energinya 62%."
Harga US$ 70 sampai saat ini adalah harga yang bisa diterima PLN, mengingat ini adalah kebutuhan nasional harapan PLN bisa ditentukan oleh pemerintah.
Berikutnya: PLN Minta Perpanjang DMO, Industri Malah Minta Cabut!
Pages
Most Popular